Caleg DPRD Banten Dede Rohana Sebut Sirekap Gagal, Ini Alasannya!

SiberKota.com, Banten – Caleg DPRD Banten Partai Amanat Nasional (PAN) Dede Rohana merasa mendapatkan kerugian dari Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).

Dede menuding bahwa Sirekap KPU telah gagal dalam merangkum hasil pemungutan suara.

“Menurut saya Sirekap ini gagal. Selain gagap, memang gagal juga dari sisi teknologi,” ucapnya di Gedung DPRD Banten, Selasa (20/2).

Dede mendengar bahwa server dari teknologi Sirekap ini terdapat di luar negeri dan menurutnya itu tidak baik.

“Kita dengar bahwa teknologi ini juga servernya ada di China, di Jerman di luar negeri. Saya kira ini tidak baik,” tukasnya.

Dede menegaskan, mestinya hajat lima tahunan agenda negara ini harus nya buatan dalam negeri, bukan memakai produk luar negeri.

Untuk itu, Dede meminta agar DPR RI maupun Pemerintah Pusat untuk mengevaluasi. Sebab, ia meyakini bahwa bangsa Indonesia mampu.

“Dengan segala kemampuan kita sanggup, kita mampu. Jadi, mungkin adakan evaluasi nanti, baik oleh DPR RI maupun pemerintah,” harapnya.

Perihal kerugiannya, Dede mengaku bahwa terdapat ketidaksesuaian data antara formulir C1 di TPS dengan hasil yang tertera di Sirekap KPU.

Sebab, saat pihaknya beberapa kali mengkoreksi, terdapat penurunan angka suara torehannya, yang awal mendapatkan 30.000 turun menjadi 29.000.

“Suara saya kemarin sempat turun lagi, mungkin dia perbaiki. Berarti, ada sebuah teknologi yang kita nilai kesalahannya terlalu tinggi,” tegasnya.

Dede juga meminta, agar adanya audit Sirekap oleh lembaga indpenden, guna mengusut kekacauan yang marak terjadi.

Sebab, Dede berpendapat bahwa dalam menjalankan pesta demokrasi lima tahunan ini harusnya dengan cara serius.

Sehingga, pemakaian teknologi seperti dalam perhitungan suara ini, mestinya memakai teknologi yang canggih.

“Aplikasi ini tidak boleh kelas yang kacang-kacang, harus yang akurat, tingkat akurasinya harus 100 persen, harus zero kesalahan,” tandasnya.

Baca berita SiberKota lainnya, di Google News