Potensi Bencana Jelang Pemilu, BPBD Lebak Peringatkan Penyelenggara

SiberKota.com, Lebak – Berdasarkan prakiraan cuaca badan meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak mengklaim akan terjadi puncak musim hujan pada Januari-Februari 2024.

Untuk itu, Kepala BPBD Lebak, Feby Rizki Pratama peringatkan penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu), agar bersiap-siap pada saat pesta demokrasi nanti.

Berdasarkan pengakuannya, BPBD telah memberikan warning itu dari jauh-jauh hari, di Bulan September lalu saat Rapat Kewaspadaan Dini (Wasdin).

“Waktu rapat Wasdin kita sudah warning penyelenggara Pemilu, puncak musim hujan akan berlangsung di awal Januari hingga Februari,” ujar Feby di Kantor BPBD Lebak, Kamis (14/12).

Menurut Feby, kondisi cuaca saat ini berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.

Dengan 16 wilayah rawan longsor dan 14 rawan banjir, Feby menyatakan bahwa bencana tersebut dapat mengakibatkan kegaduhan dan kepanikan.

Apalagi, lanjut Feby, saat sedang repot-repot nya menyelenggarakan pemilu, bencana tersebut datang.

“Bencana itu bisa menimbulkan kegaduhan, kepanikan, kemudian penyelenggaraan pemilu yang berpotensi perjalanan pemilunya bisa tidak baik,” urainya.

Cara BPBD Kabupaten Lebak Hadapi Bencana

Untuk mengatasi masalah nantinya, BPBD menegaskan bahwa perlu adanya pengambilan langkah mitigasi.

“Kita perlu memitigasi itu, dan yang paling penting itu penyelamatan kotak suara,” ungkapnya.

“Tapi apakah boleh pegang itu (kotak suara)? Kita belum tahu, kita juga tidak ingin di kemudian hari jadi permasalahan,” tanyanya.

Selain itu, koordinasi dengan penyelenggara pemilu mengenai sebaran Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan antisipasi di titik-titik rawan bencana.

“Kita coba padu padankan dengan sebaran banjir dan longsor kita. Nanti di daerah-daerah yang memiliki resiko tinggi, akan kita gradasi merah kuning dan hijau,” paparnya.

Dalam upaya tersebut, BPBD berencana akan menambahkan personel dan peralatan di daerah-daerah dengan risiko tinggi.

“Nah, di daerah merah itu rencananya kita akan tempatkan personel tambahan dan peralatan, seperti perahu untuk percepatan evakuasi, itu akan kita geser ke wilayah yang rawan banjir,” pungkasnya.

Baca berita SiberKota lainnya, di Google News

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.