HMI Komfaktek Unpam Tanyakan KPU Soal Penggunaan Dana Hibah Pilkada Tangsel
SiberKota.com, Tangsel – Peluncuran Maskot dan Jinggle Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2024 dikritisi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Teknik (Komfaktek) Universitas Pamulang (Unpam) Cabang Ciputat.
Peluncuran yang memakan biaya besar tersebut merupakan agenda dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel yang menggunakan anggaran dana hibah.
Ketua Umum HMI Komfaktek Ciputat, Mubarok mengungkapkan, kekecewaan atas kegiatan peluncuran maskot dan jinggle yang dinilai menghambur-hamburkan dana hibah.
“Peluncuran maskot dan jinggle terkait KPU khususnya Pilkada Kota Tangerang Selatan dan menelan anggaran yang begitu besar itu, bagi kami khususnya HMI Komfaktek pun mempertanyakan perihal anggaran itu. Artinya, anggaran kurang lebih setengah miliar untuk meluncurkan maskot jinggle KPU. Nah, bagi kami sangat miris yang artinya anggaran sebegitu besarnya hanya dipergunakan untuk konser-konser, yang artinya bahkan bukan hanya KPU bahkan sekolah-sekolah pun bisa menjalankan ataupun melaksanakan hal tersebut,” ungkapnya, Rabu (19/6).
Mubarok menilai, peluncuran itu tidak memiliki substansial dalam mempromosikan Pilkada 2024 Tangsel kepada para pemilih pemula.
“Nah, harusnya anggaran kurang-lebih setengah miliar itu peruntukannya sosialisasi ke Kampus-kampus, ke sekolah-sekolah, itu kan lebih pantas dilakukan. Artinya, lebih baik hal itu dilakukan daripada konser-konser yang tidak jelas seperti itu, tidak ada substansinya, dan bagaimana treatment KPU terkait kepada kami supaya pemilih pemula ini untuk hadir untuk memilih di Pilkada nanti,” terangnya.
Dengan adanya peluncuran itu, Mubarok pun mempertanyakan kinerja para komisioner KPU Kota Tangsel hari ini.
Sebab, mereka yang dulunya pernah menjadi aktivis, tentunya sudah paham bagaimana memetakan, memformulasikan dan merencanakan agar pemilih-pemilih tergiring.
Sehingga, atas penilaian tersebut, HMI Komfaktek Pamulang menilai, KPU Tangsel tidak transparansi perihal anggaran.
Namun, meski begitu Mubarok meminta agar KPU Tangsel dapat terbuka dalam penggunaan anggaran dana hibah.
“Nah, dari situ terlihat bahwasanya komisioner-komisioner KPU hari ini rasa-rasanya menutup diri, tidak ada keterbukaan sama sekali. Mereka belum pantas untuk menduduki bangku-bangku komisioner itu,” tandasnya.
Baca berita SiberKota lainnya, di Google News