Aset Pemprov Banten Banyak yang Belum Bersertifikat, DPRD Minta Segerakan
SiberKota.com, Banten – Hingga kini, sertifikasi aset daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten masih banyak yang belum selesai. Untuk itu DPRD Banten meminta agar segera mempercepat dalam melakukan sertifikasi.
Ketua DPRD Banten, Andra Soni menyatakan bahwa sejak pendirian Provinsi Banten, masih banyak aset-aset yang belum terinventarisir dengan baik.
“Masih dalam proses inventarisir dan kemudian sertifikasi. Ya, kita sudah menganggarkan dan mendorong untuk segera sertifikasi aset Pemprov Banten,” ucap Andra, Kamis (25/1).
Andra juga mendukung atas upaya hukum dalam menyelesaikan aset-aset bermasalah milik Pemprov Banten.
Seperti halnya yang terjadi pada Situ Ranca Gede Jakung bahwa terdapat dugaan atas penguasaan pihak lain terhadap Situ tersebut.
Sebagai informasi, saat ini Situ Ranca Gede Jakung telah beralih menjadi lahan pabrik.
“Kita serahkan kepada Kejaksaan Tinggi Banten, karena itu sudah masuk wilayah hukum,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala BPKAD Provinsi Banten, Rina Dewiyanti mencatat, dari total 1.085 aset Pemprov Banten terdapat 333 aset yang belum bersertifikat. Data itu berdasarkan catatan pada tahun 2024.
Ke depan, Rina berusaha untuk menyelesaikan sisa aset yang belum bersertifikat tersebut hingga tahun 2025 mendatang.
“2023 hampir 75 persen dari catatan aset yang sudah bersertifikat. Jadi, sisanya akan kita selesaikan mungkin sampai tahun 2025,” ungkapnya.
Rina merinci, dari 333 aset yang belum bersertifikat itu, terbanyak berupa aset tanah yang mencapai hingga 171 bidang.
Sementara, aset berupa situ masih ada 127 bidang yang hingga saat ini masih bermasalah dan belum bersertifikat.
“Catatan aset daerah kita situ itu 136. Sertifikasi sudah 10, PR kita tinggal 127 lagi,” urainya.
Untuk menyelesaikan aset bermasalah, Rina mengakui, pihaknya telah menggandeng Kejati Banten, guna mempercepat pengamanan aset.
“Kita menginginkan ada intervensi dari Datun kejati untuk proses penyelesaian cepat, karena memang beberapa hal tentang aset ini peru ada intervensi agar lebih cepat,” tandasnya.
Baca berita SiberKota lainnya, di Google News