Pro dan Kontra Sistem One Way di Serpong, Dishub Tangsel Lakukan Evaluasi
Siberkota.com, Tangerang Selatan – Baru-baru ini, warga Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikagetkan dengan pemberlakukan One Way atau Sistem Satu Arah (SSA) arus lalu lintas di Kecamatan Serpong dan Setu oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel.
Pro dan kontra pun bermunculan dari pengguna jalan, ada yang merasa diuntungkan dan ada pula yang merasa dirugikan.
Saya setuju dengan adanya One Way yang berlakukan Dishub Tangsel ini, dengan begini saya tidak terjebak macet saat mengantar anak sekolah,” ucap Maya, salah seorang wali murid yang bersekolah di sekitar Kelurahan Muncul, Serpong, Selasa 7 Maret 2023.
Berbeda dengan pengguna jalan lainnya, dirinya merasa dirugikan dengan adanya sistem satu arah yang diberlakukan oleh Dishub Tangsel. Sebab, bukannya malah menjadi solusi tetapi memperparah kemacetan, terlebih one way yang diberlakukan pada saat sore hari hingga menjelang sholat isya.
“Parah nih sistem satu arah. Bukannya ada solusi malah membuat macet di Tangsel makin parah,” ketusnya Senin 6 Maret 2023 kemarin.
Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Topan mengatakan, sistem satu arah yang diberlakukan di pagi hari, sejauh ini tidak ada masalah alias ramai lancar. Namun untuk yang pemberlakuan disore hari memang sekarang dilakukan evaluasi, koreksi untuk dijadikan bahan perbaikan.
Untuk kendalah yang dialami saat pemberlakuan One Way di sore hari adalah volume kendaraan dari arah Jalan Tekno Widya sampai ke Jalan Pahlawan Seribu Rawa Buntu cukup banyak, sementara dijalan tersebut banyak penyempitan sehingga terjadi kemacetan.
“Dimulai dari penyempitan Jalan Pahlawan Seribu didepan Tokoh Holan Bakery, Lampu Merah Rawa Buntu, Bebel Kaleyo, Putar Balik depan Perumahan De Latinos, penyempitan di Pom Bensin Rawa Buntu dan penyempitan di Jalan Buaran Serpong. Jadi itu menjadi hambatan kendaraan yang membuat macet,” jelas Topan saat diminta keterangan, Selasa 7 Maret 2023.
Lebih lanjut, Topan menjelaskan, pihaknya sudah difasilitasi oleh Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) melakukan diskusi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain yang terkait untuk mencari solusi. Sebab, bicara soal kemacetan bukan hanya tugas Dishub saja, seperti halnya penyempitan jalan yang harus ada pelebaran jalan dan pembebasan lahan yang menjadi ranah oleh dinas lain.
“Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa dilaksanakan. Minimal jalan yang terjadi penyempitan, lahannya sudah mau pembayaran pembebasan,” harapnya.
Topan menambahkan, dirinya menghimbau kepada masyarakat Tangsel selaku pengguna jalan, meminta dukungannya terkait pemberlakuan sistem satu arah ini. Tentu ini adalah hal yang baru, oleh karena itu jika memang ada koreksi atau masukan mari berdiskusi bersama untuk mencari solusi terbaik pemberlakuan One Way ini.
“Kita Dishub Tangsel membuka ruang untuk seluruh elemen masyarakat yang ingin menyampaikan koreksi ataupun barang kali jadi bahan masukan buat kita,” himbaunya.
Untuk diketahui, sementara ini Sistem Satu Arah atau One Way yang diberlakukan oleh Dishub Tangsel hanya pada saat pagi hari, sedangkan untuk disore hari sedang dalam evaluasi dan koreksi untuk dikaji ulang.