Dinilai Lamban Atasi Longsor Bantaran Sungai Cisadane di Teluknaga, FBMP Akan Geruduk Kantor BBWSC2
Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Terjadinya kembali longsor pada bantaran Sungai Cisadane di Kampung Kandang Genteng, RT 06 / RW 03, Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, membuat Forum Bersama Masyarakat Pantura geram.
Pasalnya, hal itu diakibatkan lambannya penanganan BBWSC2 terhadap longsor yang sejak April 2021 lalu terjadi.
Ketua Forum Bersama Masyarakat Pantura (FBMP) Wawan mengatakan, longsor yang terjadi pada bantaran sungai Cisadane bukanlah hal yang patut dijadikan pertontonan saja, namun permerintah pusat dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2) harus benar-benar action melakukan penanganan.
Ironisnya, sampai kejadian longsor yang baru terjadi pada Minggu, 12 Desember 2021 lalu, BBWSC2 seakan diam dan tidak berfungsi keberadaannya, lantaran hingga saat ini longsor-longsor pada bantaran Sungai Cisadane di Desa Tanjung Burung Teluknaga berjumlah 2 titik yang masing-masing dengan panjang 10 meter bahkan nyaris memutus badan jalan.
“Anteng aja (BBWSC2_red), tanggul jebol juga ga ada iyeng-iyengnya. Jalan alternatif yang dibangun pemda jadi andelan jasa ini,” kata wawan kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).
Dikatakan Wawan, jika longsor yang baru terus dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan badan jalan kembali terkikis bahkan putus, yang berakibat air sungai Cisadane akan tumpah dan mengubur seluruh pemukiman warga. Apalagi lokasi longsor dekat dengan jalan alternatif yang menjadi akses satu-satunya kendaraan roda 2 dan 4 milik warga maupun pengguna jalan yang melintas.
“Paling lama 3 bulan kalo dibiarin gini air kali (Sungai Cisadane_red) jebol ngerendem rumah warga,” ujarnya.
Lanjutnya, dirinya bersama masyarakat yang tergabung dalam Forum Bersama Masyarakat Pantura (FBMP) berencana akan bersurat kepada Presiden Republik Indonesia dan berunjuk rasa di kantor Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2) dalam waktu dekat.
“Kita akan minta kepada Presiden agar mereshufle bahkan memecat Kepala Balai (BBWSC2_red) yang membiarkan bencana alam terjadi menimpa rakyat,” tukasnya.