Dinas Perkimta Tangsel Siap Jalankan Program RULTH Tangsel 2024
SiberKota.com, Tangerang Selatan – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melanjutkan program perbaikan Rumah Umum Tak Layak Huni (RUTLH) Tangsel 2024.
Kepala Dinas (Kadis) Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Tangsel, Aries Kurniawan menanggapi perihal program perbaikan RUTLH.
Aries mengungkapkan, proses bedah rumah pada program RUTLH 2024 Tangsel ini akan melalui dua tahap dari 510 rumah masyarakat yang akan dibedah.
Tahap pertama akan berjalan mulai minggu depan hingga sebelum lebaran idul fitri. Lalu yang kedua, setelah lebaran hingga selesai.
Untuk masa pembangunannya, akan memakan waktu selama 45 hari per unit.
Lalu, pembangunannya akan berjalan minggu depan. Kekinian, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) masing-masing kelurahan tengah menyiapkan pembedahan.
“Jadi, sebelum lebaran tahap pertama dan tahap kedua setelah lebaran, dengan masa pembangunan 45 hari,” ucapnya, Selasa (30/1).
Aries menyebutkan bahwa program perbaikan RUTLH 2024 ini akan berlangsung di seluruh kecamatan yang ada di Tangsel.
Namun, untuk pembagian jatah perbaikan RULTH ini jumlahnya berbeda-beda tiap kecamatannya. Sebab, luas wilayah dan masyarakat di tiap kecamatan berbeda.
Pasalnya, dari 7 kecamatan Tangsel, paling banyak yang mendapatkan bedah rumah ialah Kecamatan Pondok Aren dan Pamulang.
“Untuk di Pondok Aren kemungkinan yang terbanyak yaitu ada 94 yang akan kami bedah,” tuturnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menjelaskan, perbaikan RULTH ini merupakan program rutin tahunan Pemkot Tangsel.
Kriteria Penerima Bedah Rumah
Dalam pemilihannya, Dinas Perkimta akan menilai masyarakat mana yang layak mendapatkannya.
Sebab, terdapat beberapa indikator yang menjadi alasan rumah masyarakat tersebut mendapatkan program bedah rumah.
“Dinas Permukiman memiliki indikator bagaimana masyarakat yang memang layak untuk mendapatkan bantuan bedah rumah,” kata Pilar di Aula Pondok Aren.
Indikator-indikator rumah masyarkat yang tercatat tidak mampu seperti kondisi atap rumah yang rapuh.
“Yang berbahaya untuk masyarakat tinggali, atau mengalami kebocoran yang sudah parah,” imbuhnya.
Lalu, ventilasi penerangan udara yang kekurangan cahaya, belum beralaskan penutup lantai (keramik), atau dinding yang sudah rapuh.
“Nah, itu adalah indikator-indikator dari rumah masyarakat yang tercatat tidak mampu,” ujarnya.
Pilar menyebutkan bahwa anggaran untuk program perbaikan RUTLH Tangsel tahun 2024 menelan biaya sebesar Rp. 35 Milyar.
“Anggarannya, 71 juta dikalikan 510 unit, kurang lebih ada Rp. 35 Milyar,” tandasnya.
Baca berita SiberKota lainnya, di Google News