Aksi Boikot Produk Israel, MUI Minta Jangan Sampai Kendur

SiberKota.com, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menyuarakan aksi boikot produk yang berkaitan dengan Israel.

Wasekjen Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah meminta, gerakan boikot ini jangan sampai mengendur apalagi melupakannya.

Sebab, aksi boikot tersebut merupakan satu-satunya paling efektif yang bisa Indonesia lakukan saat ini.

Sehingga, apabila pemboikotan produk Israel ini terus berlanjut, dampaknya bisa menyudahi peperangan yang Israel lakukan terhadap Palestina.

“Banyak cara untuk memboikot, seperti dengan menghindari untuk tidak membeli,”  kata Ikhsan di Bengawan Solo Coffee, Jakarta Selatan, Selasa (16/1).

Terdapat beberapa produk yang terafiliasi dengan Israel, antara lain pada bidang makanan, minuman, hingga kosmetik.

Produk Nasional yang MUI rekomendasi

Ikhsan menyatakan, untuk menghindari pembelian produk Israel dalam bidang makanan referensinya mudah, karena saat ini menjadi perbincangan di media sosial.

“Sebut saja merk makanan global seperti KFC, McD, dan lain-lainnya. Turunannya banyak sekali, bisa kita dapatkan di media-media sosial,” urainya.

Lalu, pada bidang minuman yang terafiliasi dengan Israel ialah produk dengan merk “Danone“.

Kepada konsumen, Ikhsan menyarankan untuk beralih ke produk nasional yang kualitasnya tidak kalah dari produk global itu.

“Hasil penelitian nanti yang akan di publish oleh Indonesia Halal Watch, ada minuman yang sudah bisa menggantikan produk Danone, misalnya Le Mineral,” paparnya.

Sedangkan, untuk di bidang kosmetik itu sangat banyak yang terafiliasi dengan Israel. Oleh karenanya, untuk menggantinya bisa mencari referensi produk lokal di media sosial.

“Misalnya, ada “Wardah” yang sudah jelas produk asli Indonesia, bahan-bahannya dengan hasil-hasil kekayaan Indonesia dan halal,” ujarnya.

Menurut Ikhsan, dengan adanya gerakan boikot yang konsisten ini, Indonesia telah mendukung kemerdekaan Palestina.

“Harus kita rasionalisasi kan hingga akar rumput pada masyarakat di daerah-daerah, di desa-desa. Dengan demikian, sosialisasi juga sekaligus fatwa MUI,” tegasnya.

Selain itu, dari aksi boikot ini juga Indonesia dapat mengambil manfaatnya, dengan memajukan dan mencintai produk-produk dalam negeri.

“Selama ini produk nasional itu seperti terhalang untuk maju, karena betapa kuat mereka mencengkram produk-produk atau pasar di Indonesia yang begitu besar. Ini saatnya saya kira Indonesia mengambil hikmah dari perjuangan bangsa Palestina,” ungkapnya.

Ikhsan mengatakan bahwa pihaknya tidak menentukan kapan masa berakhirnya aksi boikot produk yang terafiliasi dengan Israel.

“Kalau bisa terus kita lakukan, sampai tidak ada lagi batas yang terlalu tajam antara penguasaan pasar produk global, oleh produk nasional,” tandasnya.

Baca berita SiberKota lainnya, di Google News

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.