Warga Geruduk SMAN 9 Terkait Akses Jalan Mushola, KCD : Sudah Ada Kesepakatan
Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Kepala Cabang Dinas (KCD) Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Mohamad Bayuni mengatakan pihaknya telah bertemu dengan warga Kampung Kronjo RT 005 RW 001, Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang terkait polemik akses jalan mushola dengan SMAN 9.
KCD Pendidikan Provinsi Banten, Mohamad Bayuni mengatakan, dalam musyawarah dirinya bersama warga, pejabat dan aparat setempat sudah menemukan kata sepakat.
“Masih menunggu keputusan Komisi V terlebih dahulu, apapun keputusannya nanti pihak SMAN 9 ataupun warga sepakat akan menerima,” ujar Bayuni, kepada Siberkota.com, Senin, (21/3/2022).
Dikatakan Bayuni, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk bersabar menunggu sampai ada hasil keputusan Pemerintah Provinsi Banten dan DPRD Kab. Tangerang Komisi V. Dengan itu, Bayuni meminta warga untuk bersabar sementara waktu.
“Pondasi yang sudah dibangun juga tidak dilakukan pembongkaran dulu sampai ada hasil keputusan,” terangnya.
Bayuni mengungkapkan akses jalan yang saat ini dipermasalahkan warga itu berstatus milik SMAN 9, bahkan kata Bayuni, kepemilikan lahan itu mencakup gedung mushola milik warga.
“Sudah kita beri akses jalan baru, lebih enak dan sudah di cor dan jaraknya ga jauh dari jalan yang sebelumnya, kalau gedung mushola mah ga akan kami ganggu,” ucap Bayuni.
Sebelum dilakukan musyawarah diketahui sejumlah warga melakukan demo menolak penutupan akses jalan oleh SMAN 9 Kabupaten Tangerang dengan membawa peralatan rumah tangga didepan gedung sekolah, Senin (21/3/2022).
Salah satu peserta aksi unjuk rasa, Darwati (50) mengatakan, bahwa aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Kampung Kronjo, kejalanan, dalam menyampaikan pendapat dimuka umum adalah hal yang patut dilakukan ketika tata cara musyawarah sudah tidak lagi di indahkan.
“Sebelum sekolah ini berdiri, jalan itu udah ada. Sama-sama menggunakan tanah milik Pemprov Banten. Kami meminta agar jalan itu kembali dibuka,” kata Darwati