Sudah Dua Pekan, Banjir di Ketapang Makin Parah

Siberkota.com, Kalimantan – Sudah dua pekan lamanya, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat masih diselimuti banjir. Pada beberapa wilayah bahkan justru mengalami kenaikkan ketinggian permukaan air.

Seperti diketahui, banjir di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat sudah terjadi sejak 31 Oktober 2021. Seiring berjalannya waktu, banjir yang terjadi belum juga mengalami penyurutan.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, berdasarkan data pemutakhiran pada Kamis (11/11/2021) malam, cuaca terpantau berawan dan pada beberapa titik genangan di wilayah Kabupaten Ketapang mengalami kenaikan.

“BPBD Kabupaten Ketapang telah mengimbau warga setempat untuk selalu waspada terhadap banjir susulan. Kami terus memonitor perkembangan debit air Sungai Pawan,” jelas Muhari, Jumat (12/11/2021).

Sungai Pawan memiliki panjang 197 km dan merupakan sungai utama di wilayah Kalimantan Barat. Sungai ini melintasi wilayah Kabupaten Ketapang sebelum bermuara ke Laut Cina Selatan.

Berdasarkan data, korban terdampak banjir mencapai 2.831 KK atau 14.284 jiwa. Jumlah warga terdampak yang tersebar di sejumlah kecamatan, meliputi Kecamatan Sandai 1.636 KK (10.153 jiwa), Nanga Tayap 715 KK (2.529 jiwa), Matan Hilir Selatan 355 KK (1.173 jiwa), Muara Pawan 60 KK (210 jiwa), Sungai Laur 49 KK (145 jiwa), Delta Pawan 21 KK (74 jiwa) dan Benua Kayong 12 KK.

Sementara itu, desa-desa di tujuh kecamatan yang terdampak pada kejadian ini antara lain Desa Simpang Semelangan, Pangkalan Teluk, Sungai Kelik, Tayap dan Tanjung Medan di Kecamatan Nanga Tayap.

Desa Sandai Kiri, Istana, Jago Bersatu, Pantai Patah dan Muara Jejak di Kecamatan Sandai, Desa Ulak Medang, Mayak, Tanjung Pura dan Tanjung Pasar di Kecamatan Muara Pawan.

Laalu Desa Teluk Bayu dan Bayur Indah di Kecamatan Sungai Laur, Desa Mulia Baru, Sampit dan Kantor di Kecamatan Delta Pawan, serta dua desa di dua kecamatan, yaitu Desa Sungai Pelang di Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Desa Negeri Baru di Kecamatan Benua Kayong.

Muhari menyatakan, menyikapi kondisi saat ini, pemerintah daerah dan warga diimbau untuk siap siaga dan waspada terhadap potensi banjir susulan. Prakiraan cuaca dua hari ke depan di wilayah Ketapang, sebagian besar wilayah masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.

“Kesiapsiagaan pemerintah daerah hingga tingkat desa diharapkan dapat menjamin keselamatan dan keamanan warga apabila proses evakuasi dan pengungsian warga dilakukan, khususnya terkait dengan protokol kesehatan di tengah pandemi covid-19,” tandasnya.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.