Soal Sekolah Negeri di Jakarta Minim, Begini Kata JPPI

SiberKota.com, Jakarta – Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji menanggapi akibat dari minimnya daya tampung sekolah negeri di Jakarta.

Menurut Ubaid, jika melihat APBD yang besar, Pemprov DKI Jakarta mestinya mampu menanggung biaya sekolah seluruh anak di Jakarta.

“Ketika sistem ini tidak diperbaiki ya maka Pemerintah hanya ribut di jalur-jalur itu aja. Begitu pula di DKI Jakarta. Dulu afirmasi 15%, kemudian berubah menjadi 20%, kemudian kemarin Komisi E DPRD DKI Jakarta meminta afirmasi 50%. Artinya kalau masih ribut soal jalur-jalur ini, enggak menyelesaikan masalah. Karena yang menjadi masalah kursi nya kurang, lalu warga disuruh rebutan?” ungkapnya di Gedung KPK, Senin (10/6).

“Padahal DKI Jakarta misalnya kalau kita lihat data APBD DKI Jakarta yang sampai 16 triliun misalnya ada skema afirmasi model KJP, KJP Plus, KJMU, Beasiswa dan seterusnya, itu angkanya lima tahun terakhir Rp 6 triliun, Rp 5 triliun, Rp 4 triliun, dan seterusnya, kalau itu untuk membiayai seluruh anak di DKI Jakarta, kita punya itung-itungan berapa SPP di DKI Jakarta dan biaya masuk di DKI Jakarta, untuk menanggung 161.000 sekian anak di DKI Jakarta itu hanya butuh APBD Rp 4 triliun,” tambahnya.

Ubaid menyatakan, jika sistemnya terus-menerus seperti itu, sistem pendidikan di Jakarta masih dianggap belum berkeadilan.

Dari sistem pendidikan yang belum berkeadilan itu, lanjut Ubaid, tentunya akan muncul jalur jual-beli ‘kursi’ di sekolah negeri Jakarta.

“Artinya kalau kita punya masalah soal KJP yang tidak tepat sasaran, ada inclusion error, exclusion error itu gak pernah terjadi. Kalau sistemnya itu berapa anak di DKI Jakarta, sediakan kursi. Itu hanya perlu tambahan dana sekitar Rp 4 triliun. Daripada kita punya program KJP, KJP Plus, tapi yang terjadi ada lah inclusion dan exclusion error. Karena itu, selama ini belum berkeadilan maka implementasinya jalur gratifikasi, jalur jual-beli kursi itu masih akan banyak,” tandasnya.

Berdasarkan data yang kami himpun melalui website https://disdik.jakarta.go.id/ Jumlah SD Negeri 1.305, SMP Negeri 293, dan SMA Negeri 117.

Dari jumlah SMP dan SMA Negeri yang ada, daya tampung untuk SMP Negeri sebesar 71.000 atau 47 persen dari 151.000 peserta didik yang tamat SD.

Kemudian, untuk SMA Negeri daya tampungnya hanya 20.130 atau 35 persen dari 139.841 peserta didik yang tamat SMP.

Baca berita SiberKota lainnya, di Google News

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.