PKS Proyek PSEL Kota Tangerang dengan PT Oligo Akan Diakhiri
Siberkota.com, Tangerang – Terbitnya Peraturan Presiden nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, Perjanjian Kerja Sama (PKS) proyek Pengelohan Sampah Energi Listrik (PSEL) di Kota Tangerang dengan PT Oligo Infra Swarna Nusantara (OISN) yang tengah berproses akan diakhiri.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi saat diminta keterangan usai rapat bersama PT OISN di Puspemkot Tangerang, Senin (27/10/2025).
“Ini kan sebenarnya tindak lanjut dari pertemuan kemarin pada saat hari Jumat 24 Oktober tiga kepala daerah Tanggerang Raya Kabupaten, Kota Tanggerang, dan Tangsel diundang disana, Pak Menteri memutuskan untuk PSEL yang ada di Tanggerang dibuat secara aglomerasi dan dipusatkan insenerasinya di TPA Jatiwaringin Kabupaten Tanggerang, maka untuk Kota Tangerang dan Kota Tanggerang Selatan Diminta segera mengakhiri Perjanjian kerjasama,” ungkapnya.
Disinggung soal mekanisme mengakhiri perjanjian kerjasama, Wawan mengaku masih menunggu dari pihak kementerian.
“Ya diakhiri, jadi diputus aja begitu? diakhiri, beda loh saya ngomongnya diakhiri bukan diputus. Nanti teknis pengakhirannya nanti kita menunggu tahapan-tahapan yang nanti dibuat atau diberikan oleh Kementerian kita masih nunggu dasarnya dari Kementerian,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur PT Oligo Infra Swarna Nusantara, Bobby Roring menjelaskan prihal terkait.
“Jadi ini tadi kami kumpulkan lah ya para pihak dan pihak Oligo yang hadir semua. Jadi hari ini mereka pemerintah kota minta laporan-laporan kegiatan apa aja sih yang sudah dilakukan saat ini. Karena ke depan mungkin keberlanjutan PSEL kota Tangerang ini dengan perpres 109. Jadi habis ini mungkin ke depannya lagi pemerintah kota lagi nyusun strategi, harus ngapain lagi,” ungkap Bobi.
Diketahui, sebelumnya lelang proyek PSEL Kota Tangerang dimenangkan oleh PT Oligo Infra Swarna Nusantara pada tahun 2022 silam dengan nilai investasi 2,1 Triliun dengan mekanisme perjanjian kerja sama (PKS) bisnis Buil, Operate dan Transfer (BOT).
Sejauh ini, berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak PT Oligo Infra Swarna Nusantara telah memberikan uang 21 miliar sebagai jaminan pelaksanaan pembangunan proyek tersebut.