Siberkota.com, Kota Tangerang – Polres Metro Tangerang Kota berhasil mengungkap kasus sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) antar provinsi.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol. Deonijiu De Fatima menjelaskan, bahwa kasus tersebut terjadi di Rest Area Km. 14 Tol Tangerang-Jakarta, Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang pada Kamis (14/01/2021) sekira pukul 02.00 WIB.
“Tersangka ada 3 orang yakni berinisial, KW, AS dan EW, adapun barang bukti yang kita amankan berupa 11 kendaraan bermotor R2 dan 1 Unit Mobil Truk,” terang Kapolres dalam keterangan persnya, Senin (18/01/2021).
Lebih lanjut, Kompol Deonijiu menerangkan, kronologis kejadian berawal dari informasi masyarakat bahwa sering terjadi transaksi penjualan kendaraan sepeda motor yang tidak di lengkapi dengan surat-surat di Rest Area Km.14 Tol Tangerang – Jakarta. Selanjutnya tim opsnal Polsek Cipondoh melakukan pemantauan wilayah dan melihat mobil yang mencurigakan.
“Ternyata benar ketika dilakukan pengecekan truk yang mengangkut drum-drum yang akan dikirim ke daerah Oku Sumatera Selatan terdapat 5 unit sepeda motor, 3 unit sepeda motor dilengkapi dengan dokumen resmi dan sesuai, namun 2 unit sepeda motor matic tanpa dokumen kepemilikan dan tidak dipasangkan plat nomor kendaraan,” paparnya.
Lebih jauh Kapolres mengungkapkan, dari keterangan supir truk tentang kejelasan sepeda motor itu, didapati dua identitas siapa pemilik kendaraan tersebut, lalu tim opsnal langsung bergerak melakukan pengembangan ke daerah Karawang.
Dari hasil pengembangan, tim mendapat dua orang diduga pelaku, ada 1 unit sepeda motor atas nama salah satu pelaku dan ada 5 unit sepeda motor tanpa dokumen atau surat-surat.
“Pekerjaan jual beli motor tanpa dokumen itu memang sudah menjadi mata pencaharian sehari-hari. Motor-motor itu mereka diperoleh dari orang yang saat ini masih dalam pengembangan anggota kami,” tukas Kapolres.
Menurut pengakuan tersangka, mereka melakukan pekerjaanya selama kurang lebih 3 tahun. Dan 1 unit kendaraan dijual 3 hingga 5 juta rupiah tergantung kondisinya.
“Atas perbuatanya para tersangka kami jerat pasal 372 KUH-Pidana Jo Pasal 481 KUH-Pidana, dengan ancaman penjara 7 Tahun penjara,” pungkas Kapolres. (Rojali)