KPU Mulai Simulasikan Surat Suara Pemilu 2024

Siberkota.com, Sulawesi Utara – Komisi Pemilihan Umum (KPU) lakukan penyederhanaan desain surat suara yang akan digunakan pada Pemilu 2024. Konsep tersebut dengan penerapan desain tiga lembar atau dua lembar surat suara.

“Prinsipnya adalah kita memudahkan para pemilih, memudahkan petugas dalam menghitung dan melakukan administrasi penghitungan suara. Tentu agar pemilunya lebih baik dan lebih mudah,” terang Ketua KPU Ilham Saputra saat lakukan simulasi pemungutan suara Pemilu 2024 di KPU Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (20/11/2024).

Pada model pertama, disimulasikan tiga lembar surat suara. Surat suara pertama yakni pemilihan presiden-wakil presiden dan anggota DPR. Adapun surat suara kedua pemilihan anggota DPD. Surat suara ketiga untuk anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Mekanisme pemungutan suara dilakukan dengan mencoblos. Pada surat suara Presiden – Wakil Presiden, coblosan pilihan satu kali pada nomor urut/ nama/ foto paslon/ gambar partai pengusung. Lalu pemilihan DPR, coblosan pilihan satu kali pada nomor/gambar partai/nomor urut/nama calon.

Untuk surat suara DPD, coblosan pilihan satu kali pada nomor/nama/foto calon anggota. Adapun untuk surat suara DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota, coblosan pilihan satu kali pada nomor/gambar partai/nomor urut/nama calon.

Kotak suara yang disediakan pun tiga buah, yakni pertama untuk pemilihan Presiden – Wakil Presiden dan DPR, kedua untuk DPD, dan kotak ketiga untuk DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Pada simulasi model penyederhanaan kedua, pemilih hanya mendapat dua lembar surat suara. Surat suara pertama untuk pemilihan Presiden – Wakil Presiden, anggota DPR, anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Adapun surat suara kedua untuk pemilihan anggota DPD. Mekanismenya juga mencoblos dan kotak suara yang disediakan dua buah.

Menurut Ilham, penyederhanaan surat suara diperlukan agar pelaksanaan pemilu bisa lebih baik. Berkaca dari Pemilu 2019 dengan lima surat suara, banyak masyarakat kesulitan dalam memilih. Petugas pun kerepotan dalam proses penghitungan suara.

“Ini ikhtiar KPU dengan melihat pengalaman pemungutan suara 2019 lalu di mana dengan lima surat suara banyak sekali yang kesulitan dalam menghitung dan mengisi formulir. Masyarakat pemilih juga kesulitan dalam mereka memilih dengan benar dan tepat sesuai aturan KPU,” paparnya.

KPU nantinya akan menampung pendapat warga yang mengikuti simulasi tersebut untuk evaluasi. Desain penyederhanaan surat suara itu, kata Ilham, sebelumnya sudah menampung banyak masukan termasuk dari para pegiat pemilu. Ilham menambahkan, penyederhanaan nantinya juga akan berdampak pada kebutuhan regulasi.

“Konsekuensinya adalah ketika kita menyederhanakan surat suara maka ada revisi Undang-Undang. Tentu ini konsekuensi logis, konsekuensi politis yang kita terima. Tentu saja ini belum tentu akan diterima para pembuat undang-undang, tapi paling tidak kita sudah berusaha semaksimal mungkin,” ujarnya.

Ketua Bawaslu Abhan menyampaikan, dari simulasi nantinya penting untuk menjaring lagi masukan dan dilakukan penyempurnaan. Bawaslu mengapresiasi upaya untuk menyederhanakan surat suara demi memudahkan pemilih dan petugas pemilu.

“Kita memahami kompleksitas Pemilu 2024 pada pemungutan dan penghitungan suara. Kita memahami dengan lima surat suara (Pemilu 2019) ada banyak partai, banyak calon antara 3-10 untuk DPR, juga calon DPRD. Mudah-mudahan dengan simulasi penyederhanaan surat suara dan formulir ini nanti akan bisa ditemukan yang paling efektif,” tandasnya.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.