Pandangan Praktisi Kesehatan Soal Program Makan Siang Gratis Anak Sekolah
Siberkota.com, DKI Jakarta – Program makan siang gratis untuk anak sekolah, turut dikomentari oleh Praktisi Kesehatan Masyarakat dari RSUD Taman Sari Jakarta yang juga Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Ngabila Salama.
Menurut Ngabila, program pemberian makan siang gratis untuk anak sekolah sejatinya bukan untuk cegah stunting secara langsung, tetapi ada dua hal penting.
Pertama adalah memberikan budaya hidup sehat dan pola makan yang sehat yang menjadi kebiasaan yang nanti dapat terus dilakukan sebagai pembelajaran yang baik sebagai calon orang tua bagi anak-anak sekolah.
Yang kedua, adalah mencegah anak mengidap malnutrisi. Seperti misalnya gizi berlebih, overweight/obesitas, ataupun bahkan gizi kurang. Dan bahkan paling parah adalah anemia.
“Nah, pada anak wanita calon ibu, anemia kronis ini yang nanti dapat mengkhawatirkan melahirkan anak dengan gangguan pertumbuhan, perkembangan, ataupun juga gangguan nutrisi termasuk stunting. Jadi dua hal itu yang utama,” katanya, Jumat (1/3/2024).
Selain itu, Ngabila juga menyoroti dari segi penyelenggara yang harus diperhatikan nantinya pada program tersebut.
Dimana hal yang paling penting adalah anggaran tersebut jangan sampai ‘disunat’. Yang kedua juga pastikan pajaknya bagaimana, sehingga penyedia yang kami harapkan lebih banyak ke arah UMKM ataupun pemberdayaan masyarakat itu dapat mengatur dengan baik.
“Juga bagaimana nanti dari Dinas Pendidikan dalam hal ini pihak sekolah, Puskesmas, dan juga Dinas Ketahanan Pangan di area setempat itu bahu membahu untuk menciptakan menu yang variatif, menu yang dari bahan lokal, kaya protein hewani, terus juga bagaimana kombinasinya baik, paling penting adalah higienis,” ujarnya.
Meskipun begitu, Ngabila juga menaruh harapan kedepan pada program tersebut nantinya.
“Harapannya semoga kegiatan program makan siang gratis ini nantinya, jika memang dilakukan, diimplementasikan pemerintah, itu dapat berjalan dengan baik. Dengan perencenaan lalu implementasi, monitoring, dan evaluasi yang baik. Dan tentunya melibatkan berbagai pihak dan strong leadership at all level,” tutupnya.