Lebak Alami Peningkatan Kerugian Bencana, 2023 Rugi hingga Rp. 200 Milyar

SiberKota.com, Kabupaten Lebak – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan bahwa Kabupaten Lebak mengalami peningkatan bencana.

Sebelumya, pada tahun 2021 Lebak mengalami kerugian dan kerusakan bencana sekitar Rp. 150 Milyar.

Namun, dalam periode Januari-November 2023, Lebak telah mengalami kenaikan yang signifikan, kerugian hingga mencapai Rp. 200 Milyar akibat bencana.

“Kami mencatat kerugian dan kerusakan sudah mencapai angka Rp. 200 Milyar,” kata Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, di kantor BPBD Lebak, Rangkasbitung, Rabu (6/12).

“Hasil pencatatan itu melalui Metodologi Jitupasna Pengkajian Kebutuhan paska bencana,” tambahnya.

Baca Juga: Siap-siap! Nama Ali Sadikin Bakal Jadi Nama Jalan dan Gedung di DKI Jakarta

Febby mengungkapkan, pada tahun 2023 ini, Lebak telah mengalami banyak peningkatan bencana alam.

Beberapa peningkatan peristiwa bencana yang telah terjadi antara lain longsor, pergerakan tanah, banjir, angin puting beliung, dan gempa bumi.

Tercatat, total keseluruhan bencana di Kabupaten Lebak hingga akhir November 2023 sebanyak 1.220 bencana.

Kemudian, dampak dari bencana alam itu, sekitar 800 rumah warga telah mengalami kerusakan.

“Itu hasil catatannya baru sampai periode 30 November, Desember masih on going,” jelasnya.

Baca Juga: Tiga Pj Kepala Daerah Banten dari Kemendagri, DPRD: Sarat Kepentingan Pemilu

Kekinian, Feby mengklaim bahwa pihaknya tengah mengkaji tentang pengurangan risiko bencana di Kabupaten Lebak.

“Sedang kita kaji persoalannya di mana, sehingga kebijakan nanti di tahun 2024, pengurangan resiko bencananya seperti apa,” ungkapnya.

Perlu ditekankan, Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kabupaten Lebak memang memiliki indeks risiko bencana yang sangat tinggi.

“Yang jelas, resiko yang kita miliki ini tidak hanya faktor kapasitas atau kerentanannya saja. Memang faktor bahaya ini agak sulit untuk kita intervensi,” tandasnya.

Baca berita SiberKota lainnya, di Sini