Dear Bupati Tangerang, Warga Miskin di Bantar Panjang Tidak Pernah Dapat Bansos Lagi Nih!
Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Purwati (56) warga Kampung Cileles RT 002 RW 005, Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa terpaksa berjibaku dengan nasib malang yang dialaminya seorang diri setelah dua tahun lalu ditinggal wafat sang suami tercinta.
Purwati, merupakan warga yang terdaftar sebagai penerima program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) namun sudah beberapa tahun belakangan ini, dirinya mengaku sudah tidak menerima lagi bantuan pangan yang diberikan oleh pemerintah dalam bentuk non tunai tersebut.
“Dulu pas awal-awal pembagian bansos (BPNT) saya dapat beberapa kali, tapi sekarang saya engga nerima padahal nama saya ada terdaftar (di sistemnya),” katanya, Senin (14/03/2022).
Untuk menyambung hidup, dirinya yang hanya tinggal sendiri di rumah peninggalan suaminya tersebut, mengaku jika saat ini hanya bergantung kepada kiriman sejumlah uang kiriman dari anaknya yang sedang merantau di luar daerah. untuk menyambung hidup.
“Saya dapat kiriman dari anak saya sebulan 200 ribu, dia juga suka beliin saya pulsa, ibu juga engga protes ke dia, mungkin dia juga lagi kekurangan di sana,” ucapnya.
Uang yang nilainya tidak seberapa besar itu, ia gunakan untuk mencukupi kehidupan sehari-hari seperti membayar listrik, membeli beras serta untuk keperluan lain. Kadang kala dirinya terpaksa harus meminjam untuk hanya sekedar membeli beras bahkan meminta sisa nasi kepada tetangga.
“Saya bingung mas, harus bagaimana lagi, mau protes juga ke siapa?, kadang saya juga minjam uang ke tetangga buat beli beras, kadang juga suka minta nasi sisa,” ucapnya dengan nada sendu.
Dikatakan Purwati, dirinya kerap kali meminta pihak desa setempat untuk mendata ulang kembali dirinya, dengan harapan dapat bisa menerima kembali sedikit bantuan yang diperuntukkan khusus warga ekonomi rendah seperti dirinya, terutama saat masa pandemi seperti ini.
“Saya berharap keluhan saya ini bisa didengar, khususnya oleh pihak desa, karena selama ini yang dapat bantuan kebanyakan masih keluarga perangkat desa saja,” ucapnya.
Ditemui di tempat terpisah, Yuyun tetangga sebelah rumah Purwati membenarkan nasib miris yang dialami tetangganya tersebut, selain itu Yuyun juga mengungkapkan, bantuan sosial yang diberikan di wilayah Desa Bantar Panjang dinilai tidak tepat sasaran. Pasalnya, kata Yuyun ada beberapa orang yang memiliki kendaraan roda empat, sampai pekerja aktif industri justru malah mendapatkan Bantuan Sosial tersebut.
“Di sini ada orang yang punya mobil dapat bantuan sosial, kan seharusnya yang dapat orang orang seperti ibu Purwati, yaa minimal bantuannya beras, kan kalau ada beras dia bisa makan, walaupun cuma pakai ikan asin,” tandasnya.