Besok Konser Panggung Rakyat di GBK, ASDI Bakal Suarakan HAM

SiberKota.com, Jakarta – Melalui konser panggung rakyat, Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI) menyuarakan ketidakfokusan Indonesia pada Hak Asasi Manusia (HAM) dan praktik korupsi.

Walaupun Indonesia sudah berganti Presiden berkali-kali, penyelesaian pelanggaran HAM dan praktik korupsi tak kunjung usai.

Untuk itu, konser yang bertajuk “Panggung Rakyat: Bongkar” ini, akan menyuarakan rasa marah terhadap perkembangan politik di Indonesia saat ini.

“Ini rasa marah kita terhadap perkembangan politik di Indonesia saat ini. Mengapa? Karena secara umum kita menghadapi kemunduran demokrasi,” kata Danang Widoyoko di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/12).

“Tandanya (kemunduran demokrasi) dengan munculnya praktek Kolusi dan Nepotisme, bahkan terjadi di Mahkamah Konstitusi,” sambungnya.

Perihal pelanggaran HAM, Danang mengutarakan, dari kejadian lalu hingga kini masih tidak terealisasi.

Menurutnya, penegakan pelanggaran HAM ini menjadi PR bagi Presiden Jokowi dan juga Presiden yang akan datang.

“Penyelesaian HAM masalah lalu juga tidak terealisasi dan itu menjadi PR bagi Presiden saat ini dan juga Presiden yang akan datang,” katanya.

Sebagai informasi, adanya Konser Panggung Rakyat merupakan peringatan Hari Anti Korupsi dan HAM Sedunia.

Acra tersebut akan digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan, Sabtu (9/12) besok.

Dalam penyelenggaraannya, konser ini berkolaborasi dengan gerakan aktivis, akademisi dan juga budayawan seniman.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid menginginkan suatu yang besar dalam konser ini.

Usman berharap, konser ini menjadi ajang untuk menghidupkan kembali bahwa musik merupakan satu bahasa universal.

Hidupkan kembali musik sebagai satu bahasa universal dalam menyuarakan kehendak rakyat, kehendak politik dari masyarakat sekaligus juga kesaksian-kesaksian rakyat yang tertindas, kesaksian-kesaksian masyarakat yang terpinggirkan,” ungkapnya