14 Padepokan Tangerang Unjuk Aksi Dikegiatan Seni dan Budaya BJT
Siberkota.com, Kota Tangerang – Barisan Jawara Tangerang (BJT) yang berada di wilayah Kota Tangerang menggelar kegiatan seni budaya dan santunan anak yatim.
Kegiatan yang digelar di Jalan H Naba RT 02 RW 09 Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Karang Tengah itu, bertujuan untuk melestarikan seni budaya silat agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Selain itu, juga sebagai wadah ajang silaturahmi antar sanggar-sanggar dan para guru besar.
Kegiatan tersebut dihadiri 14 guru besar dari masing-masing sanggar dan tamu kehormatan dari perguruan dan sanggar- sanggar yang berada di luar Kota Tangerang.
Ketua pelaksana kegiatan sekaligus sie Budaya BJT, Amjani mengucapkan syukur dan terimakasih kepada teman-teman yang telah mensuportt kegiatan ini, sehingga dapat terlaksana dengan meriah sesuai rencana.
“Silaturahmi seni budaya ini sudah lama ingin kita angkat dan alhamdulillah malam ini akhirnya bisa terwujud atas bekerja sama dengan Karang Taruna Karang Timur, dan ini yang pertama kali di Kota Tangerang,” ungkapnya saat diminta keterangan, Minggu (20/3/2022) pagi.
Amjani melanjutkan, dalam kegiatan ini masing-masing padepokan melakukan unjuk aksi kemampuan silat atau beladiri mereka diatas panggung secara bergantian, sebagai salah-satu cara untuk melestarikan seni dan budaya tersebut.
“Ada 14 Padepokan di Tangerang yang melakukan unjuk aksi silat atau beladiri. Selain itu, kita juga melakukan kegiatan santunan kepada 25 anak yatim,” tambahnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum BJT Aris Daming atau biasa disapa Bang Jago mengucapkan terimakasih kepada para guru guru yang berada di Kota Tangerang dan sekitarnya yang sudah mendukung kegiatan BJT sehingga terlaksana dengan lancar.
“Saya berharap kedepannya seni budaya yang kita punya bisa kita Jaga dan kita lestarikan juga merangkul seluruh sangar sangar atau perguruan silat yang ada di Kota Tangerang,” harapnya.
Lebih lanjut, Bang Jago mengatakan, perlu diketahui bahwa BJT berdiri sejak tahun 2019 dan selama ini BJT tetap exist dan Istiqomah. Karena BJT sendiri, berdiri karena adanya keprihatinan terhadap anak anak yang sudah kecanduan gaget.
“Dari situlah kami berdiri, sehingga sampai sekarang tetap exist ditengah masyarakat,” ucapnya.
Bang Jago menambahkan, kedepan pihaknya akan membangun usaha-usaha untuk disalurkan ke sanggar-sanggar yang mempunyai potensi dibidangnya.
“Langkah kedepan kami akan memperhatikan sanggar-sanggar dengan membangun usaha-usaha sesuai dengan bidangnya masing-masing,” tutupnya.