Semarang dan Enrekang Rawan Bahaya Banjir

Siberkota.com, Jakarta – Hujan yang kerap terjadi belakangan ini, menghantui sejumlah daerah di Indonesia dari bencana banjir. Seperti pada Jumat (20/2/2022), Kota Semarang, Jawa Tengah dan Kota Enewkang, Sulawesi Selatan sempat terkepung genangan air.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat,satu kelurahan terdampak banjir, yaitu di Kelurahan Mangkukulon, Kecamatan Tugu. Banjir terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan mengakibatkan debit Sungai Plumbon meluap pada Jumat sore, sekitar pukul 16.00 WIB.

“Sebanyak 113 KK atau 288 jiwa terdampak. Tidak ada korban luka atau warga yang mengungsi,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (20/2/2022).

Kerugian material meliputi rumah warga terdampak sejumlah 91 unit. Hanya saja, petugas  tidak merinci tingkat kerusakan akibat banjir ini.

“BPBD Kota Semarang telah melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan pihak kelurahan terdampak,” ujarnya.

Sementara itu, peristiwa banjir juga melanda satu kelurahan di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan pada hari yang sama. Kejadian ini berlangsung setelah hujan lebat mengguyur Kecamatan Engkerang pada pukul 05.30 waktu setempat.

“Banjir tak terhindarkan setelah debit air Sungai Saddang di wilayah Enrekang meluap. Sebanyak 45 KK di Kelurahan Juppandang terdampak banjir tersebut,” jelasnya.

Selain menggenangi rumah warga, banjir juga merendam 32 hektar lahan pertanian. Saat banjir terjadi tinggi muka air berkisar 30 – 50 cm.

Menyikapi kondisi ini, petugas BPBD Kabupaten Enrekang yang dibantu TNI, Polri, relawan dan aparat kecamatan bersiaga untuk mengantisipasi dampak buruk banjir.

Melihat banjir di dua wilayah ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk mengantisipasi potensi banjir susulan, khususnya di puncak musim hujan.

“Kedua wilayah ini merupakan wilayah yang memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Masyarakat dapat melihat tingkat bahaya dan risiko di wilayahnya melalui aplikasi inaRISK,”tandas Abdul.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.