Pandemi Covid-19 Lahirkan Kemiskinan, Pemkab Tangerang dan DPRD Keluarkan Kebijakan Strategis
Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Dampak Covid-19 yang melanda hampir dua tahun terakhir ini menyebabkan lahirnya angka kemiskinan baru khususnya di wilayah Kabupaten Tangerang.
Hal tersebut dibahas dalam Diskusi Publik Peran Legislatif dan Eksekutif Kabupaten Tangerang dalam Pemulihan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19 yang digelar sejumlah jurnalis di Media Center DPRD Kabupaten Tangerang di Gedung Serba Guna, lingkungan Pemkab Tangerang, Selasa (1/3/2022).
Diungkap salah satu narasumber yakni Ketua DPRD Kab. Tangerang, Kholid Ismail sedikitnya ada penambahan 83 ribu warga miskin di Kabupaten Tangerang selama masa pandemi Covid-19, untuk itu kata Kholid, dengan ini DPRD mengeluarkan kebijakan pemulihan ekonomi masyarakat di tengah masa pandemi ini dengan menjalankan fungsinya yakni dalam bidang legislasi, budgeting dan pengawasan.
Sedangkan untuk sisi legislasi, Lanjut Kholid, pihaknya bersama Pemkab Tangerang telah membuat dua Peraturan Daerah (Perda) dan beberapa kebijakan dilahirkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
“Tentunya kami akan melakukan sesuai dengan tugas dan fungsi kami sebagai DPRD Kabupaten Tangerang,” jelasnya.
Kholid memaparkan, dua Perda tersebut merupakan sebuah instrumen yang bisa memulihkan ekonomi masyarakat. Perda Ritel sendiri hadir untuk membuka seluas-luasnya peluang bagi para masyarakat pelaku ritel tradisional untuk bisa bersaing dengan pelaku ritel modern.
Dikatakan Kholid, Perda Ritel ini sendiri didalamnya mengandung regulasi-regulasi yang akan membatasi para pelaku ritel modern, sehingga dengan batas-batasan tersebut bisa membuka peluang luas bagi para pelaku ritel tradisional, karena sebelum hadirnya Perda Ritel ini, para pelaku ritel modern bisa berdagang bebas, terkadang bisa mematikan para pedagang kecil.
Sedangkan Perda Dana Bergulir adalah untuk memfasilitasi warga yang sudah di PHK guna memberikan modal usaha. Dengan modal usaha tersebut diharapkan dapat memulai usaha.
“Jadi, untuk warga yang baru saja di PHK nantinya akan diberikan bantuan modal untuk menjadi pelaku UMKM, tapi Perda ini harus ditunjang dengan peranan aktif Pemda untuk memfasilitasi pasar dari produk UMKM yang dihasilkan oleh warga,” tegas Kholid.
Mewakili Bupati Tangerang, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Tini Wartini mengatakan, pihaknya pun terus berperan aktif guna memutus mata rantai paparan Covid-19 hingga pemulihan ekonomi masyarakat.
Pastinya, lanjut Tini, pihaknya terus bersinergi dengan DPRD. Perda Dana Bergulir yang disahkan oleh DPRD tersebut, bersinggungan langsung dengan Unit Pengelola Dana Bergulir (UPDB) yang merupakan kewenangan pihaknya, untuk memberikan modal kepada pelaku UMKM.
“Kita saat ini sedang menggagas E-commerce untuk memfasilitasi semua produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM. Kedepannya para pelaku UMKM ini bisa menjajakan produknya melalui digital E-commerce hingga tidak akan ada lagi persoalan susahnya memasarkan hasil produk UMKM ke masyarakat,” ujar Tini.
Tak hanya itu, sambung Tini, pihaknya pun kini sedang berlakukan insentif pajak untuk pemulihan ekonomi masyarakat. Ia menyebutkan, insentif pajak tersebut terdiri dari penghapusan denda pajak dan sanksi administrasi.
“Selain insentif pajak, kita juga berlakukan refocusing anggaran. Refocusing anggaran itu semua kita alihkan untuk penanganan Covid-19, dari aspek kesehatan hingga pemulihan ekonomi masyarakat,” kata Tini.
Sementara Akademisi Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Dr. Hamdani mengungkapkan, dirinya meriset permasalahan yang hadir saat pandemi covid 19 melanda Tangerang.
“Dari sektor ekonomi, sebanyak 48 persen orang kehilangan pekerjaan. Orang kehilangan penghasilan sekitar 43 persen dan dampak sosialnya ada sebanyak 20 persen mempengaruhi hubungan suami istri, bahkan 1.5 persen mempengaruhi konflik keluarga hingga perceraian, jadi bukan hanya keharmonisan sinergitas antara eksekutif dan legislatif saja yang terus dituntut untuk pemulihan ekonomi. Tapi, untuk memulihkan ekonomi di masa pandemi ini dibutuhkan peran semua aspek, tak terkecuali peranan masyarakatnya sendiri,” tukasnya.