Siberkota.com, Tangerang Selatan – Relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI – NU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan bantuan kepada Mika Oktavia, Kamis (07/10/2021).
Okta yang akrab disapa Olip merupakan seorang anak kecil yang mendapat musibah digigit ular jenis Calloselasma rhodostoma (ular tanah) di RT 16 RW 5 Kel. Setu Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan.
Olip berasal dari keluarga tidak mampu. Ia dan keluarganya tinggal di rumah semi permanen, Ibunda dari Olip adalah seorang pemulung sedangkan Ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap.
Zarkasih Tanjung Ketua Divisi Penanggulangan Bencana LPBI NU Tangsel bersama Lukman Effendi Relawan LPBI NU Tangsel terjun langsung ke tempat tinggal Olip untuk melihat kondisi dan menyampaikan bantuan.
Lukman mengatakan, kegiatan ini berawal dari informasi yang tersebar di group whatsapp tentang adanya anak kecil yang digigit ular, kemudian langsung mencari alamat tersebut untuk memastikan keadaanya, dan mendatangi lagi untuk memberikan bantuan.
“Bantuan yang kami berikan, berupa uang tunai untuk pengobatan dan Kopi Jahe dan vitamin C1000 dari Sidomuncul,” ungkapnya.
Lukman menjelaskan, kondisi keluarga Olip sangat memprihatinkan, Ia tinggal di rumah semi permanen karena rumah aslinya mengalami kebakaran dan belum sempat dibangun kembali oleh orang tuanya. Bahkan rumah semi permanen yang ditingali Olip dan keluarga juga berdiri di atas lahan milik orang lain.
Oleh karena itu, Lukman berharap, pemerintah Kota Tangerang Selatan bisa memberikan bantuan kepada keluarga Olip.
“Mulai dari bantuan pengobatan Olip atau bantuan pendirian rumahnya yang rusak karena kebakaran,” jelasnya.

Sementara orang tua Olip, Yoyon mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian dan bantuan yang diberikan LPBI NU Tangsel. Dia mengatakan bantuan ini akan digunakan untuk pengobatan Olip.
“Bantuan ini akan kami gunakan untuk pengobatan Olip,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yoyon menerangkan, bahwa Olip digigit ular ketika sedang berada di ruang belakang rumah yang diduga ular masuk dari bagian bawah tembok rumah terbuat dari triplek sudah bolong. Selain itu, rumahnya juga berada di tengah kebon yang banyak pohon dan semak, sehingga memungkinkan ular berkembang biak.
“Karena temboknya bolong, jadi ularnya masuk,” terangnya.
Ditempat yang sama, Ketua Divisi Penanggulangan Bencana LPBI NU Tangsel, Zarkasih Tanjung mengatakan, LPBI NU Tangsel akan terus berusaha hadir dalam setiap kejadian bencana di Tangsel, termasuk anak kecil digigit ular di Setu.
Sebelumnya, lanjut Zarkasih, pihaknya juga hadir memberikan bantuan kepada korban kebakaran di Kel. Bambuapus Kec. Pamulang, dimana korban adalah warga kurang mampu juga yang rumah semi permanen dan seluruh harta bendanya ludes terbakar.
“Semoga hadirnya LPBI NU di Tangsel dapat memberikan dampak positif bagi warga Tangsel,” tutupnya.
Reporter : Aris Munandar