Hari Perempuan Internasional, KMPI Ingatkan Kembali Hakikat Perempuan

Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Komite Muda Perempuan Indonesia (KMPI) mengingatkan kembali peran penting status perempuan di muka bumi, terpenting bagi kaum perempuan yang berada di Indonesia.

Tanpa adanya peran penting perempuan dalam turut serta memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, tidak menutup kemungkinan kemerdekaan yang harmonis beserta kesetaraan hak dengan kaum pria bisa dirasakan oleh kaum perempuan sampai saat ini.

Menurut Ketua KMPI Widya Wardani, perempuan memiliki hak yang sama sebagaimana kaum laki-laki untuk meningkatkan kualitas, intelektualitas dan kreativitas dalam berbagai bidang baik sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan lain sebagainya. Sebagaimana arti dari kata perempuan dalam bahasa sansakerta yakni “empu” yang berarti “dihormati”.

“Jangan berpikir hanya karena kau perempuan, kau tidak bisa melakukan sesuatu lalu berhenti untuk melangkah maju. sampai kapanpun, perempuan tetap menjadi faktor penting dalam peradaban bangsa,” tegas Widya, Selasa (8/3/2022).

Sambung Widya, untuk terus menyetarakan hak perempuan, ia menghimpun para perempuan Indonesia yang memiliki tekat yang kuat untuk menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan kesadaran peran
perempuan agar selaras sebagai suatu bangsa yang merdeka dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, ke dalam sebuah organisasi perempuan bernama KMPI.

“Dari landasan UUD 1945 dan bertujuan ingin mengangkat harkat martabat perempuan, akhirnya terbentuklah Organisasi kami pada 4 April 2021 dengan menyatakan bahwa KMPI netral dan bebas dari politisasi,” paparnya.

Pembentukan KMPI sendiri, lebih lanjut Widya, bukan hanya memperpanjang barisan organisasi perempuan di Indonesia, namun juga turut andil dalam membantu menyelesaikan pekerjaan rumah bagi gerakan perempuan di Indonesia untuk memperjuangkan hak-haknya khususnya hak-hak kaum perempuan yang termarginalkan.

“KMPI ini hadir di tengah masyarakat untuk mengedukasi para kaum perempuan agar bisa memberanikan diri saat tampil di muka umum untuk berbicara, menyelaraskan, serta merangkul sesama perempuan, itu adalah harapan dan pengabdian diri kami sebagai perempuan. Keadaan sulit yang harus dihadapi olehnya ketika melakukan hal-hal tersebut adalah memperdayakan diri sendiri, sebab belenggu-belenggu patriarki masih mencengkeram kuat meski pada abad modern seperti sekarang,” tegas Widya.

Widya mengatakan, menyediakan himpunan untuk perempuan khususnya dan merangkul teman-teman yang memiliki kegelisahan yang sama. Widya berkeyakinan bahwa kelak KMPI akan menyelaraskan dan bergandengan tangan untuk perempuan maju dan perempuan hebat di Indonesia.

“Memaknai perempuan sebagai obsesi rahasia luas, isu perempuan juga seakan tak akan pernah habis dibahas dan hal itu menciptakan kotradiksi antara profil perempuan, massa kini dan keadaan yang terjadi pada perempuan. Tak mengherankan lahirlah hari perempuan internasional (Internasional Women’s Day). Jika dahulu bertujuan membentuk solidaritas perempuan, kini perayaan itu sebagai semua orang refleksi terhadap isu perempuan apakah sudah terpenuhi atau belum,” tukas Widya.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.