FORMAPPI Soroti Kinerja DPR-RI Durasi Pendek dan Sekedar Stempel Pemerintah

Siberkota.com, DKI Jakarta — Kinerja lembaga keparlemenan di Indonesia yaitu DPR-RI disorot Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI).

Dalam hal ini, FORMAPPI menyoroti terkait Masa Sidang III Tahun 2023-2024 yang hanya 16 Hari Kerja, lebih pendek dibanding Masa Reses yang berdurasi 19 hari.

“Masa Sidang III ini adalah masa sidang pembuka di tahun 2024, dari bulan Januari sampai Februari. Dan seperti tadi disampaikan hanya 16 Hari Kerja di Masa Sidang III ini,” ungkap Lucius Karus selaku
Ketua FORMAPPI saat ditemui di Kantornya, di Jalan Matraman Raya No 32 B, Jakarta Timur, Bidang Legislasi.

Padahal, lanjut Lucius, rencana yang disampaikan Ketua DPR ini banyak sekali, ada belasan Rancangan Undang Undang (RUU) yang dibicarakan dalam pembicaraan tingkat satu dan itu ingin diselesaikn di Masa Sidang III.

Tapi faktanya kan dalam 16 Hari Kerja yang ada di Masa Sidang III itu, kita tidak menemukan adanya aktivitas berarti di DPR untuk melakukan persidangan. Karena tidak mungkin RUU itu tiba-tiba selesai tanpa ada sidang. Dan kita tahu alasan kenapa kemudian sidang-sidang itu tidak pernah diselenggarakan, itu karena semua anggota DPR sibuk berkampanye. Karena Masa Sidang III itu persis sebelum penyelenggaraan Pemilu 14 Februari, karena penutupan Masa Sidang III itu tanggal 6 Februari,” ujar Lucius.

Menurut Lucius, semestinya Anggota DPR -RI tidak perlu melakukan kampanye-kampanye seperti Calon Legislatif baru jika selama menjabat kinerja nya dapat diandalkan.

“Jadi anggota DPR rasanya sangat perlu untuk berkampanye seperti caleg-caleg baru lainnya. Padahal mestinya kalau mereka bekerja dengan sangat serius lagi, selama 4 tahun lebih ini, artinya mereka tidak butuh lagi kampanye seperti caleg-caleg baru. Karena kinerja mereka, harusnya dengan mudah menjadi informasi yang harum di telinga Pemilih, sehingga mudah memilih mereka. Tapi dengan hiruk pikuk mereka melakukan kampanye bahkan sampai harus meninggalkan ruang sidang untuk berkampanye menjelang Pemilu, itu artinya anggota DPR mengonfirmasi bahwa tidak ada hal yang membuat Pemilih kemudian langsung memilih mereka. Enggak ada kinerja yang membanggakan, yang kemudian membuat mereka otomatis untuk dipilih,” paparnya.

Meskipun begitu, Lucius mengharapkan kinerja yang terbaik kedepannya untuk DPR-RI.

“Saya kira kita berharap sih mulai dari pimpinan dulu. Pimpinan DPR yang akan datang, kita berharap betul-betul figur yang kemudian bisa merumuskan atau membawa DPR ke DPR Modern, DPR baru. Yang kemudian tidak hanya menjadi stempel Pemerintah seperti 5 tahun ini,” pungkasnya.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.