BMKG Prakirakan Adanya Gelombang Tinggi 6 Meter di perairan Indonesia Sampai Besok
Siberkota.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) keluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 6 – 7 Desember 2021.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara dominan bergerak dari Barat – Utara dengan kecepatan angin berkisar 8 – 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian Selatan dominan bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8 – 30 knot.
“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Barat Lampung, Selat Sunda bagian Selatan, Selat Makassar bagian Selatan, dan perairan Selatan Ambon,” kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya, Senin (6/12/2021).
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka, perairan Utara Sabang, perairan Barat Aceh – Kep. Mentawai, Samudra Hindia barat Aceh – Mentawai, Selat Sunda bagian utara, Selat Sape bagian Selatan, Selat Sumba bagian Barat, perairan Selatan P. Sumba – P. Sawu – P. Rotte.
Laut Sawu, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Natuna, perairan Timur Bintan – Kepulauan Lingga, perairan Bangka – Belitung, Selat Karimata, perairan Utara Jawa Barat – Kepulauan Kangean, Laut Jawa bagian Barat – Tengah, perairan Utara Jawa Barat – Kepulauan Kangean, perairan Selatan Kalimantan, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone, Selat Makassar bagian Tengah dan Utara, Laut Sulawesi, perairan Utara Sulawesi, perairan Bitung – Sitaro, Laut Maluku bagian Selatan, perairan Selatan Sulawesi Utara, Teluk Tomini, perairan Barat Kep. Hamahera, perairan Selatan P. Buru – P. Seram, Laut Banda, perairan Utara Kep. Kei – Kep. Aru, perairan Fakfak – Kaimana, Teluk Cendrawasih.
Kemudian, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 – 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan P. Enggano – Bengkulu, perairan Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Bengkulu, Teluk Lampung bagian Selatan, perairan Selatan P. Jawa – P. Sumbawa, Selat Bali – Lombok – Alas bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah – NTB, perairan Kep. Anambas – Kep. Natuna, Laut Jawa bagian Timur
Selat Makassar bagian Selatan, perairan Kepulauan Sangihe – Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, perairan Utara dan Timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat – Papua, Samudra Pasifik Utara Papua Barat – Papua.
Kemudian gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 – 6,0 meter berpeluang terjadi di Selat Sunda bagian Barat dan Selatan, Samudra Hindia Barat Lampung – Selatan Jawa Barat, Laut Natuna Utara, dan Samudra Pasifik Utara Halmahera.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter)
Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).
“Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tutup Herizal.