Air Perumda Tirta Benteng Kota Tangerang Diduga Bocor?
Siberkota.com, Tangerang – Berdasarkan Surat Izin Pengambilan dan Pemanfaatan (SIPPA) air permukaan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng Kota Tangerang, menyedot air sungai Cisadane sebanyak 6.270 liter per detik atau setara 16.251.840 meter kubik perbulannya, yang terbagi kedalam 9 intake.
Anehnya, jumlah debit air yang diperbolehkan untuk diambil tak sebanding dengan jumlah pemakaian yang dilakukan. Sebab, dibeberapa intake terdapat kejanggalan pemakaian air dengan jumlah volume yang di izinkan untuk dimanfaatkan.
Diantaranta, seperti pada intake I 06°09’36.00″ LS – 106°37’44,83″ BT yang berlokasi di Jalan Komplek PU Prosida Bendungan Pasar Baru Pintu 10, Kelurahan Mekar Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang dengan volume air yang diizinkan untuk dimanfaatkan sebesar 1000 liter perdetik atau setara dengan 2.592.000 meter kubik perbulan.
Pada intake itu, perhitungan pemakaian air Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidurian-Cisadane (C2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, mencatat pemakaian air sebanyak 4.433.101 meter kubik perbulan.
Lalu, pada intake IV 06°09’36,47″ LS – 06°37’44,72″ BT berlokasi di alamat yang sama dengan volume 1000 liter perdetik atau setara dengan 2.592.000 meter kubik perbulan. Namun, berdasarkan perhitungan meteran air tercatat hanya 38.791 meter kubik perbulan.

Terkait hal itu, Kepala UPTD Pengelolaan DAS C2 DPUPR Banten, Sofyadi, menjelaskan perihal terkait, saat ditemui di kantor UPTD Pengelolaan DAS C2 DPUPR Banten, Jalan Sanggego Raya, Kota Tangerang, Kamis (26/6/2025).
“Karena kami menghitung berdasarkan pemakaian water meter bukan dari SIPPA yang dikeluarkan,” singkatnya.

Terpisah, sebelumnya Ketua Dewan Pengawas Perumda Tirta Benteng, Yeti Rohaeti, Perumda Tirta Benteng mengatakan pihaknya memanfaatkan air sebanyak kurang lebih 4.290 liter/detik.
“Air yang dikelolah Tirta Benteng, kita itu sebelumnya dibagi 3 zona ya, zona 1 lima kecamatan, zona 2 empat kecamatan, zona 3 empat kecamatan. Untuk zona 1 itu dilaksanakan kita be to be dengan PT Moya, itu mengelolah 2.200 liter/detik. Lalu ada di Karang Tengah itu dengan PT BHJ kurang lebih 40 sampai 50 liter/detik, ada juga dengan Cilamaya tapi kecil, cuma 1 liter/detik, kecil banget lah ya, satu lagi yang besar adalah zona 2 dan zona 3, itu dengan PT AKT Air Kota Tangerang, untuk zona 2 dan zona 3 ini kurang lebih 2.750 liter/detik. Tetapi dari 2.750 liter/detik itu, yang 750 liter/detiknya merupakan PSN yaitu sumber airnya bukan dari Cisadane, tapi dari Karian,” paparnya.