Tukang Parkir Tangsel dan PT JRP Tbk Rebutan Tanah 59 Meter, Ini Penjelasannya!

SiberKota.com, Tangsel – Rohmat (40), warga Tangerang Selatan (Tangsel) tengah mengadu nasib atas sebidang tanahnya yang hanya berukuran 59 meter persegi, karena dianggap milik salah satu pengembang besar, PT Real Property Tbk (PT JRP Tbk).

Diketahui, lokasi tanah tersebut berada di Jalan Bakti Karya Raya, Nomor 17 Rt 001/Rw 05 Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat.

Di kediamannya, Rohmat yang mencari nafkah menjadi tukang parkir, menceritakan kepada awak media atas asal-usul tanah ia mendapatkan tanah tersebut.

Pasalnya, tanah yang kini Rohmat tinggali tersebut, dibeli dari mertuanya seharga Rp. 17 Juta pada tahun 2011 silam.

Saat melakukan pengukuran, Rohmat menanyakan kebenaran kepemilikan atas tanah tersebut:

Rohmat: Pak ini benar tanah mertua saya?

Sapri (orang kelurahan): Ya, ini emang punya tanah mertua lu.

Setelah itu, Rohmat bersama orang kelurahan dan mertuanya akhirnya melakukan pengukuran tanah tersebut.

Namun, pada saat pembuatan surat atas jual-beli tanah dari mertuanya tersebut sempat terhambat.

Hinga akhirnya sebelum sang mertua tutup usia, kepada Rohmat sempat memberikan selembar kwitansi sebagai tanda jual-beli.

“Nah, jadi kwitansi itu setelah pembikinan surat ama Sapri itu mandek, jadi saya marah-marah. Saya minta kwitansi tolong di keluarin ya, karna di kwitansi juga biar jadi pembuktian ya, kan? Nah, mertua ngomong,

“Yaelah tong, suratnya udah dibikin ngapain pake kwitansi”. Saya bilang “Mak, ini bukan masalah mantu ama mertua, ini masalah jual-beli, ini warisan dari orang tua saya butuhin kwitansi, karna saya pengen bikin surat lagi,” urainya.

Rohmat menjelaskan, bahwa baru-baru ini saja tanahnya itu menjadi bermasalah dengan pihak PT JRP Tbk.

“Bintaro setelah bintaro saya mulai ngebangun belum pernah di usik-usik dari pertama pondasi aja belum ada yang  ngedatengin ngga ada yang ngapain iya kan? Kalau memang ini tanah bintaro harusnya saya lagi ngebangun pondasi kan harusnya kan di tutup misalnya. Pak ini ga boleh di bangun tanah bintaro kan seharusnya gitu,” paparnya.

“Saya bisa ngomong sama mertua saya ya kan? kalau memang tanah ini punya bintaro saya ngga jadi saya minta pulangin ama mertua saya ya ngga ada apa-apa yang ada. Pak lurah waktu dulu saya tanya waktu bikin surat ga jadi ama sapri pak lurah ngomong apa ama saya ama orang tua saya juga,” terangnya.

Hingga saat ini, Rohmat sudah mendapatkan surat peringatan dari PT JRP Tbk.

Dalam surat tersebut, PT JRP Tbk meminta Rohmat untuk segera mengosongkan tanah dan bangunan.

“Tempatin aja tenang tanah lu ga bermasalah biarin suratnya uda jadi juga”  begitu ngomong nya pak lurah, sampe di sini depan orang tua saya, saya balikin lagi tu bahasanya dan dia mengakui ‘Iya’ nah kenapa sekarang ada ini? ada surat somasi saya dari jaya nah udah setelah dapat surat somasi saya temuin lurah,” tandasnya.

Baca berita SiberKota lainnya, di Google News

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.