Partai Buruh Demo Kantor Gubernur DKI Jakarta Tuntut Kenaikan Upah 15%
Siberkota.com, DKI Jakarta – Partai Buruh menggelar aksi unjukrasa atau demontrasi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta, menuntut kenaikan upah di seluruh Indonesia.
Ketua Tim Khusus (Katimsus) Pemenangan Partai Buruh, Said Salahudin, menyampaikan tujuan dan tuntutan dari aksi hari ini, salah satunya soal kenaikan upah 15%.
“Kawan-kawan sekalian, hari ini Partai Buruh menggelar kampanye perdana serentak di seluruh Indonesia. Titik kumpul ada di wilayah dan kabupaten yang kemudian bergerak menuju kantor Gubernur di seluruh wilayah Indonesia. Dalam kegiatan kampanye pertama yang kita kategorikan kampanye pertemuan tatap muka, yaitu pertemuan antara calon-calon anggota legislatif Partai Buruh dengan para konstituen dan anggotanya. Kita jadikan satu paket dengan isu kenaikan upah 15 persen,” ujarnya.
Said mengklaim, jika tuntutan kenaikan upah 15 persen ditujukan untuk segala profesi termasuk jurnalis.
“Upah yang layak dengan besaran 15 persen adalah platform Partai Buruh yang kami perjuangkan bersama para serikat pekerja serikat buruh seluruh indonesia. Apa yang sudah kami perjuangkan selama ini tidak pernah dilakukan oleh Partai Politik manapun. Hanya satu-satunya Partai Buruh lah yang peduli dan selalu menyuarakan tentang kenaikan upah semua profesi. Termasuk jurnalis. Kami perjuangkan nasibnya,” ujarnya.
Said juga menuturkan jika Penjabat Gubernur DKI Jakarta belum dapat memastikan kenaikan upah 15 persen, dikhawatirkan para buruh akan lakukan mogok kerja nasional.
“Kami tidak akan pernah berhenti menyuarakan. Kemarin belum bertemu, kemarin belum didengar, kami akan terus tidak akan pernah berhenti untuk meminta kepastian dari Gubernur agar upah naik 15 persen. Hari ini kami ingin mendapat kepastian di mana Penjabat Gubernur berada. Kami ingin bertemu langsung dengan pengambil keputusan. Kami ingin memastikan agar buruh tidak resah, agar buruh tidak terus melakukan aksi-aksi ekstra-parlementer yang bisa saja pada gilirannya berbuah atau berujung pada pemogokan nasional”, tutupnya.