Mahasiswa Sampaikan 6 Poin Tuntutan di Moment HUT Kabupaten Tangerang ke – 390
Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi HIMATA (Himpunan Mahasiswa Tangerang) melakukan aksi demo dengan berorasi di lingkungan pusat Pemerintah Kabupaten Tangerang.
Aksi yang dilakukan pada momentum HUT Kabupaten Tangerang ke – 390 itu, para mahasiswa membeberkan sejumlah catatan ataupun yang dinilai buruk dan perlu segera ditindaklanjuti pemerintah daerah.
Koordinator aksi, Juhana Nurul Hidayat mengatakan, ada 6 poin tuntutan, diantaranya, Peningkatan kualitas mutu pendidikan, Realisasikan dan memaksimalkan program Gerakan Kawasan Kumuh dan Miskin, Tekan angka pengangguran di wilayah.
Kemudian, usut tuntas dugaan kasus pungli yang dilakukan Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR), Optimalisasi program KIPPRAH ( Gerakan kita perduli sampah) dan tindak tegas perusahaan yang mencemari lingkungan.
“Ke 6 poin itu menjadi raport merah Pemerintah Daerah dari kami,” kata Juhana dihadapan wartawan, Kamis, (13/10/2022).
Menurutnya, selama kurang lebih 4 tahun memimpin, Ahmed Zaki Iskandar dan H. Mad Romli telah gagal menjalani program – programnya.
Katanya, hal itu terbukti, dengan beberapa masalah didaerah yang kian parah, contohnya, seperti angka kemiskinan yang meningkat 7,2 persen atau sebanyak 272,35 ribu orang dan juga angka putus sekolah yaang cukup fantastis yaitu sebanyak 21.344.
“Padahal tiap tahunnya kami (mahasiswa) terus mengingatkan pemerintah daerah, namun nyatanya masih banyak catatan merah,” ucapnya
Sementara itu, mewakili Bupati Tangerang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Ahamd Taufik menuturkan aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa adalah bentuk pengawasan terhadap kinerja.pemerintah daerah. Untuk itu ia mengapresiasi hal tersebut.
Lanjut terkait perihal permasalahan sampah di wilayah. sebagai tupoksi dinas yang ia pimpin, taufik menjelaskan, penanganan sampah di wilayah bukanlah tidak dapat terselesaikan. Namun, perlu diketahui jumlah penduduk di Kabupaten Tangerang berjumlah 4 Juta jiwa.
Dengan jumlah sebanyak itu, kata Taufik, sampah yang dihasilkan setiap hari mencapai 2 ribu ton. Sedangkan armada pengangkut sampah yang ada kurang memadai.
“Kita memiliki sekitar 213 armada, ditambah 45 armada di Kecamatan, tapi sudah banyak yang rusak,” ungkapnya.
Kemudian, terkait pabrik – pabrik di bantaran sungai Cisadane, Taufik mengaku pihaknya kerap melakukan penindakan dengan cara pembinaan sampai penutupan. Kendati demikian, lanjutnya DLHK bertindak tentunya sesuai dengan kewenangannya saja.
“Sudah banyak yang kita laporkan, sebanyak 200an perusahaan yang bandel, sudah banyak ada yang ditegur sampai ditutup,” tandasnya.