Jakpro dan Perumda Pasar Jaya Komitmen Minimalisir Sampah Ibu Kota
Jakarta, Siberkota.com – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) bersama Perumda Pasar Jaya berkomitmen tangani sampah di DKI Jakarta. Resolusi keduanya menyangkut penerapan teknologi, pembangunan lokasi pengelolaan sampah, hingga anggaran di dalamnya.
Bentuk kerjasama dituangkan lewat penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) oleh Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin, yang didampingi Direktur PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) Nagwa Kamal, salah satu perusahaan Anak Usaha Jakpro.
Sementara itu, dari pihak Perumda Pasar Jaya dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo dan Direktur Keuangan Perumda Pasar Jaya Ratih Mayasari.
Pengembangan fasilitas pengelolaan sampah kawasan atau komersial dilakukan mengingat permasalahan sampah di Ibu Kota masih terus menjadi persoalan yang belum terselesaikan.
“Terdapat beberapa rencana kerja sama antara Jakpro dengan Perumda Pasar Jaya. Kerjasama ini pun, sebagai salah satu ikhtiar mendukung program pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pengolahan sampah dengan teknologi yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan,” terang VP Corporate Secretary PT Jakpro, Syachrial Syarif, dalam keterangan resmi, Jumat (15/4/2023).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume sampah yang terangkut di DKI Jakarta mencapai 7.233,82 ton per hari pada 2021. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 7.587,49 ton per hari.
Sementara menurut jenisnya, sampah di Jakarta paling banyak berupa sampah organik. Volume sampah organik yang terangkut tercatat sebanyak 3.888,19 ton per hari pada 2021. Kemudian, volume sampah anorganik yang terangkut mencapai 3.305,20 ton per hari pada tahun lalu dan 40,44 ton berupa sampah bahan beracun dan berbahaya.
Pasar menjadi salah satu tempat yang menyumbangkan sampah di Jakarta, dengan jumlah 480 ton perhari dan 54% dari keseluruhan merupakan sampah organik.
Selepas penandatanganan kerjasama, Jakpro akan segera melakukan perencanaan untuk penggunaan teknologi, pemilihan lokasi, jenis karakteristik sampah hingga anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan pengelolaan sampah organik dari pasar-pasar dibawah pengawasan Perumda Pasar Jaya.
Pasar Induk Kramat Jati, yang berlokasi di Jakarta Timur terpilih menjadi pilot project pengolahan dan pemanfaatan sampah organik. Namun, tidak menutup kemungkinan proyek ini akan berlanjut ke pasar-pasar lainnya yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.
“Di sisi lain, proyek pengembangan fasilitas pengelolaan dan pemanfaatan sampah pasar ini diharapkan mampu mengurangi efek Gas Rumah Kaca, sekaligus berkontribusi terhadap penghematan penanganan sampah di Bantar Gebang. Pengembangan ini juga dapat menciptakan lingkungan pasar yang asri dan bersih,” bebernya.
Disisilain, Perumda Pasar Jaya pun berharap bahwa kerja sama yang dilakukan dengan Jakpro ini mampu mengurangi beban atas biaya angkut sampah.