Horee,Teknik Elektro UNPAM Raih Juara Satu Lomba TTG Tingkat Provinsi Banten, Ini Projectnya

Siberkota.com, Tangerang Selatan – Mahasiswa Prodi Teknik Elektro Universitas Pamulang (UNPAM) berhasil memenangkan juara satu ajang perlombaan Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Banten Tahun 2021yang digelar secara daring, Kamis (29/7/2021).

Adapun nama alat yang membuat mahasiswa Prodi Teknik Elektro UNPAM menjuarai perlombaan TTG tingkat Provinsi Banten itu adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro (PLTMH), yang mana alat tersebut dapat berfungsi sebagai solusi jawaban  dari Akademisi Universitas Pamulang Fakultas Teknik Elektro untuk membantu masyarakat perdesaan terpencil agar dapat menikmati dan merasakan cahaya listrik dengan memanfaatkan aliran air sungai yang ada di Wilayah tersebut.

“Kenapa namanya PLT Micro Hydro, karena bentuk dan sifatnya Mikro (Kecil) yang disesuai dengan kebutuhan yaitu, agar dapat dijadikan alat peraga fortable memudahkan saat ajang perlombaan sehingga  dibuat sedemikian rupa. Disini kami mengganti peran aliran air sungainya menggunakan mesin pompa,” jelas Tajana yang merupakan salah seorang peserta lomba TTG dari Teknik Elektro UNPAM.

Lebih lanjut, Tajana menjelaskan alat PLTMH merupakan pembangkit listrik sekala kecil dengan kapasitas Daya 450 VA. Kelebihan dari PLTMH adalah dapat bekerja selama 24 jam, jelas PLTMH ini lebih efektif, ekonomis, mudah perawatannya serta tidak memerlukan maintenance yang rumit.

“Jika nanti akan direalisasikan di wilayah perdesaan terpencil yang belum ada sana dan prasana infrastruktur listrik dari PLN, bisa dibuat dalam bentuk dan dimensi sekala lebih besar sesuai kebutuha masyarakat di wilayah tersebut.” jelas Tajana.

Tajana berharap, semoga perlombaan TTG ini tetap berlanjut dan berjalan setiap tahunnya. Sebab, menurut Tajana kegiatan ini merupakan sarana dalam menuangkan karya ilmiah akademisi untuk mengembangkan Ide (Gagasan) dan inovasi yang dibutuhkan oleh masyarakat luas, terutama bagi masyarakat yang membutuhkan perhatian dan solusi dari pemerintah pemangku kepentingan di wilayah tersebut atas kendala dan masalah yang dihadapinya.

“Harapan saya semoga steckholder pemangku kepentingan di pemerintahan yang menangani program ini dapat mendengar dan akan menjadikan TTG ini sebagai program kerja dan saya berharap agar alat hasil perlombaan TTG dapat diterapkan dan direaliasikan sesuai peruntukannya kepada masyarakat, sehingga masyarakat desa terpencil dapat menikmati terangnya cahaya listrik,” harapnya.

Untuk diketahui, sebelum mengikuti perlombaan TTG tingkat Provinsi Banten, mahasiswa Teknik Elektro UNPAm mengikuti perlombaan TTG tingkat kota yang diselenggarakan oleh Pemerinta Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana  (DPMP3AKB) Kota Tangsel dan meraih juara 1 yang menjadi modal dasar atau tiket untuk mengikuti ajang lomba TTG ke tingkat Provinsi Banten.

Ditempat yang sama, mahasiswa Prodi Teknik Elektro UNPAM lainnya Mufida menjelaskan, proses alat tersebut bisa menjadi energi listrik karena adanya gaya gerak mekanik yang ditimbulkan oleh turbin air, kemudian dirubah oleh generator menjadi gaya magnet (gaya Listrik). Gaya listrik yang merupakan cikal bakal terjadinya arus dan tegangan pada output generator inilah proses terjadinya listrik sebagai sumber energi.

“Arus dan tegangan listrik yang keluar dari generator akan diambil sebagai inputan retifier penyetabil dan pebersih pembersihan terhadap sinyal pembawa ripel-ripel dari output generator). Setelah disetabilkan oleh rectifier arus dan tegangan tersebut akan diteruskan sebagai outputan rectifier. Arus dan tegangan yang ke luar dari output rectifier akan diambil sebagai inputancharger controller ,” jelas Mufida yang merupakan rekanan satu tim dengan Tajana di Prodi Teknik Elektro UNPAM.

Lebih lanjut, Mufida menerangkan, arus dan tegangan yang diterima oleh charger controller akan dan diproses untuk disalurkan atau dilanjutkan kembali mengisi accumulator/baterai kapasitas 12V/45aH. Arus dan tegangan yang diterima oleh accumulator/baterai akan diproses sebagai pengisian (charging), kemudian akan dikembalikan lagi ke charger controler sebagai intputan kompnen inverter. Inverter akan mengambil arus dan tegangan DC  kiriman dari output charger controller, arus dan tegangan DC 12 V tersebut oleh inverter akan diproses untuk dirubah menjadi arus dan tegangan AC 220 V yang bernama arus dan tegangan output inverter.

“Outputnya, arus dan tegangan yang sudah diproses oleh modul inverter akan menjadi sumber energi listrik 220 V mandiri. Tentunya hasil output dari inverter sudah dapat dimanfaatkan dan difungsikan sebagai pembebanan barang-barang elektronik yang powernya membutuhkan arus dan tegangan  listrik AC 220 V ,” papar Mufida.

“Inovasi inilah yang diharapkan oleh masyarakat desa terpencil, yang belum menikmati adanya listrik di perdesaan. Yang mana mereka mempunyai sumber alam berupa aliran air yang cukup dan mempunyai elevasi cukup mendukung untuk menggerakan atau menghidupkan pembangkit listrik sekala kecil dengan kapasitas 450 VA,” tambahnya.

Sementara, Ketua Prodi Teknik Elektro Unpam, Ariyawan Sunardi, S.Si, M.,T Mengucapkan selamat dan rasa syukur serta bangga kepada mahasiswa dari Prodi Teknik Elektro UNPAM yaitu Tajana dan Mufida yang telah meraih juara 1 perlombaan TTG tingkat Provinsi Banten.

“Secara konkrit bahwa ditingkat provinsi ini mereka tidak hanya membawa nama prodi elektro namun juga sebagai Duta daru UNPAM dan lebih luasnya lagi sebagai Duta dari Kota Tangsel. Ini adalah sebuah capaian yang luar biasa, terlebih UNPAM selalu mencanangkan untuk berprestasi ditingkat apapun, maka kami bangga menjadi wakil dari UNPAM untuk Provinsi Banten ini,” ujar Ariyawan saat diminta keterangan.

Lebih lanjut, Ariyawan mengatakan, kesuksesan ini tidak terlepas dari kerjasama tim Lembaga Bisnis dan Devlopmen dari UNPAM yang diketui oleh pak Arif Widodo, Tim Wakil Warek 3 dan Tim IT Center yang mensuportt semua power UNPAM menuju kemanangan ini.

“Harapan kami dari Kaprodi, semoga lahir lebih banyak lagi mahasiswa seperti Mas Tajana dan Mbak Mufida ini, pioner-pinoner seperti ini, artinya mahasiswa itu silahkan berkreasi sebagaimana kalian mampu, karena apapun kreasi kalian akan ada pengakuan dari kampus, karena sekarang kan penerapan dari Mendikbud Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Artinya mahasiswa diberi keleluasaan berkreasi, dalam belajar maupun  berkreasi dan kami pihak kampus pun mengapresiasi capai mahasiswa,” terangnya.

Ariyawan pun mengajak mahasiswa UNPAM khususnya Prodi Teknik Elektro agar menggali kualitas dan kemampuannya masing-masing untuk berprestasi.

“Hayu mahasiswa berprestasi di fashion kalian masing-masing. Kami prodi kampus akan menghargai capaian tersebut,” ajaknya.

Aryawan berharap, semoga alat PLTMH ini bisa bermanfaat untuk masyarakat khususnya pembangunan daerah yang terpencil, khususnya di Provinsi Banten.

“Mari kita samaratakan, samarasakan pembangunan khususnya di Banten, karena ketahanan energi adalah salah satu indikator bangsa atau negara maju. Oleh karena itu, mari kita sebarluaskan hasil karya mahasiswa ini sehingga dapat bermanfaat, karena mahasiswa adalah solusi masa depan untuk masyarakat,” tambahnya.

Sekedar untuk diketahui, dengan meraih kejuaran perlombaan TTG tingkat Provinsi Banten ini, mahasiswa Prodi Teknik Elektro akan menjadi Duta dari Provinsi Banten untuk mengikuti TTG tingkat Nasional yang akan digelar dalam waktu dekat di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. (Bandi)

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.