Belasan Gajah Resahkan Masyarakat Lampung Barat, Kebun, Sawah Hingga Gubuk Diacak-Acak
Siberkota.com, Lampung Barat – Belasan kawanan Gajah di Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) meresahkan warga Desa Pemangku Pedukuhan Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Kabupaten Lampung Barat.
Akibat ulah dari belasan Gajah tersebut, mengakibatkan kerusakan Kebun Kopi, Sawah bahkan Gubuk atau rumah warga dihancurkan.
Salah seorang warga sempat, Ageng mengaku dirinya bersama warga lainnya kualahan menjaga para belasan Gajah tersebut agar tidak masuk ke kawasan permukiman warga.
“Sudah seminggu bang gajah itu ingin masuk ke Area Persawahan, dan mengancam permukiman, makanya kami standby 24 jam mau pagi , siang, sore sampe malam dini hari berjaga bersama masyarakat dan pihak pihak terkait, makanya kami kelelahan” jelasnya melalui via whatshApp Selasa (24/8/2021).
Lebih lanjut Ageng menjelaskan, untuk mengusir Gajah tersebut pemerintah setempat pun menurunkan beberapa pawang dan Polisi Hutan (Polhut).
“Tindakan dari pemerintah itu ada, salah satunya adalah dengan diturunkan beberapa pawang, lalu juga Polhut untuk menjauhkan kawanan gajah liar itu dari areal marga (Permukiman Warga),”terangnya.
Sementara, Camat BNS Wahyudi Heru Iskandar membenarkan adanya belasan Gajah yang ingin masuk ke permukiman warga. Heru mengatakan kurang lebih ada 17 Gajah yang berkeliaran dan belum diketahui asal usulnya.
“Kalau soal asal-usul Gajah dari mana, dan solusinya bagaimana, saya bukan bidangnya. Takut salah,” jelas Heru.
Heru melanjutkan, untuk saat ini pihaknya menyediakan bantuan bagi warga terdampak dan logistik bagi ratusan warga yang berjaga diperbatasan hutan agar tidak masuk ke kawasan permukiman.
“Sementara ini ada bantuan untuk warga yang terdampak sama bantuan logistik untuk yang jaga karna tiap malem ratusan orang juga,”ungkapnya.
Heru berharap, semoga kawanan Gajah tersebut segera kembali ke habitatnya dan tidak kembali lagi, karena sangat meresahkan dan membuat kepanikan warga setempat.
“Yang jelas harapan kita kan mudah mudahan segera terselesaikan permasalahan ini. Artinya agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dikebunnya, disawahnya, karena kalaupun masyarakat kerja ke sawah, walaupun tidak merusak sawah dan masuk sawah tapikan ada rasa takut”tutupnya.
Saat dikonfirmasi prihal terkait, salah seorang angota Tim Penanganan Konflik Gajah yang dibawa naungan Unit Pelaksaaan Teknis (UPT) TNBBS Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sandatin menjelasakan, saat ini kawanan Gajah tersebut masih dalam pemantauan dan berkoordinasi kepada masyarakat setempat beserta Muspika untuk melakukan blokade agar tidak masuk ke permukiman warga.
“Saat ini kita tidak bisa memastikan sampai kapan, yang jelas saat ini kita berusaha agar kawanan Gajah tidak masuk ke permukiman warga. Solusinya sekarang, kita menggiring Gajah agar menjauh dari permukiman, dan nanti kalau sudah masuk ke habitatnya dan kondisi sudah aman nanti akan kita informasikan,” jelasnya.(Aris)