Waduh! SMAN 30 Kabupaten Tangerang Belum Bayar Lunas Seragam, DnaSpot Merasa Kesal
Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 30 Kabupaten Tangerang menjadi perbincangan publik khususnya masyarakat Tangerang Raya.
Pasalnya, beberapa hari lalu sekolah tersebut mendapat dihujatan dari orangtua murid karena seragam anaknya belum diberikan meski sudah dibayar lunas, kali ini dihujatan oleh Konveksi DnaSpot dengan keluhan belum membayar sisa hutang pembuatan seragam olahraga yang dipesan SMAN 30 Kabupaten Tangerang.
Diketahui, DnaSpot adalah salah satu konveksi dari beberapa konveksi yang di tunjuk oleh pihak SMAN 30 Kabupaten Tangerang sebagai penyedia seragam sekolah untuk peserta didiknya pada awal tahun 2019 lalu.
Owner Konveksi DnaSpot, Arel mengaku kesal terhadap SMAN 30 Kabupaten Tangerang, sebab seragam olahraga yang di pesan 3 tahun lalu belum dibayar lunas pihak sekolah.
“Yang dipesan pihak sekolah itu 130 pcs baju olahraga putra, 160 pcs untuk putri dan sudah diserahkan ke sekolah diawal tahun 2019,”jelas Arel saat diminta keterangan, Rabu (27/10/2021)
Lebih lanjut, Arel menjelaskan, total tagihan yang harus dibayar oleh pihak sekolah sebesar Rp.20.300.000, namun pihak sekolah hingga saat ini belum membayar lunas. Masih kurang Rp2.500.000 lagi,” terangnya.
Arel mengatakan, dirinya pun sudah berkali-kali mengkonfirmasi kepada pihak sekolah untuk mengingatkan agar hutangnya segera dilunasi, namun mendapat jawaban yang selalu tidak pasti.
“Saya udah beberapa kali konfirmasi ke pihak sekolah, jawabannya selalu sedang di kompromikan, tapi hingga saat ini tidak jelas,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak SMA N 30 Kabupaten Tangerang masih enggan memberikan keterangan saat dikonfirmasi prihal terkait adanya dugaan penyelewengan dana seragam sekolah tersebut meski sudah dihubungi melalui pesan Whatsaap.
Sekedar untuk diketahui, sebelum beritakan, beberapa orangtua atau wali murid Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 30 Kabupaten Tangerang mengeluhkan nasib anaknya yang sudah tiga (3) tahun mengikuti pembelajaran, tetapi belum juga mendapatkan seragam sekolah.
Salah seorang wali murid yang enggan menyebutkan namanya menerangkan, seharusnya seragam sekolah tersebut diberikan awal semester ketika menginjak kelas 1 SMA, karena sudah dibayar lunas.
“Uangnya sudah lunas dari Kelas 1, Saya bayar 300 ribu kurang kalau ga salah, sudah lama sih saya lupa. Sekarang sudah kelas 3 tapi belum terima seragam sampai saat ini,” terangnya, Senin (18/10/2021).
Reporter : Deri Riski Sentika