KKP Genjot Ekspor Perikanan Sulsel
Siberkota.com, Sulsel – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Sulawesi Selatan, ekspor sebaanyak 529 ton ikan senilai Rp20,3 miliar ke Hongkong. Komoditas tersebut didapat dari hasil perikanan di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Pusat Karantina Ikan BKIPM Riza Priyatna mengatakan, tujuan direct flight ekspor komoditi perikanan itu adalah untuk meningkatkan daya saing ekspor produk perikanan dari Sulsel di negara tujuan dan mendukung kebijakan pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kelautan dan perikanan.
Selain itu, manfaat dari direct flight ekspor ke negara tujuan dari Sulsel adalah menumbuhkembangkan ekonomi perikanan di Sulsel, dan efisiensi biaya operasional eksportir dengan memangkas biaya operasional sampai 50%.
“Kita juga menjaga dan mempertahankan kualitas komoditas perikanan dan menurunkan tingkat kematian ikan yang diekspor karena waktu tempuh lebih singkat,” terang Riza, Sabtu (30/10/2021).
Ada pun jenis komoditi perikanan yang diekspor melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, yaitu ikan kerapu, udang mantis, kepiting bakau yang semuanya masih hidup. Dan ikan non hidup atau dibekukan, yaitu kerapu segar, tenggiri, layur, sirip ikan hiu, teripang dan perut ikan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sulsel Ashari Faskharie Radjamilo menjelaskan, pada periode Januari-September 2021, ekspor komoditi perikanan tujuan Hongkong yang melalui Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin transit di Jakarta, didominasi oleh ikan hidup seperti ikan kerapu, udang mantis, dan kepiting bakau dan ikan segar sepertj kerapu, tenggiri, layur dan ikan kering seperti sirip ikan hiu, teripang, dan perut ikan.
Ekspor direct flight dari Makassar tujuan Hongkong yang di fasilitasi pesawat cargo dari PT Garuda Indonesia (persero) Tbk ini, sebenarnya sudah berjalan dua kali penerbangan, pada 16 dan 23 Oktober 2021.
“Total volume cargo pada dua kali penerbangan tersebut masing-masing sebesar 7,91 ton dan 7,00 ton dengan Komoditas ekspor berupa Ikan Segar dan Ikan Hidup,” kata Ashari.