BMKG Peringati Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah

Siberkota.com, JakartaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ingatkan adanya gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada tanggal 1 – 3 November 2021.

Terjadi pola tekanan rendah 1008 hPa di Samudra Pasifik utara Papua. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 – 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 – 20 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Papua Barat – Papua, dan Laut Arafuru,” terang Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangannya, Senin (1/11/2021)

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 – 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti perairan utara Sabang, perairan barat Aceh – Kepulauan Mentawai, perairan P. Enggano – Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Aceh – Mentawai, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan P. Jawa – P. Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan P. Sawu.

Laut Sawu, perairan Kupang – P. Rotte, Samudra Hindia selatan NTB – NTT, Laut Natuna utara, perairan Kepulauan Anambas – Kepulauan Natuna, perairan Kep. Sangihe – Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat – Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera – Papua, perairan selatan Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru.

Kemudian, untuk gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,5 – 4, meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah Samudra Hindia barat Bengkulu – Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa – Bali.

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter), Kapal Tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter).

Kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

“Mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” tandasnya.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.