Penjelasan Pj Wali Kota Nurdin Soal Program Sekolah Swasta Gratis Pemkot Tangerang
Siberkota.com, Kota Tangerang – Penjabat (Pj) Walikota Tangerang, Nurdin, menegaskan bahwa program sekolah swasta gratis Pemkot Tangerang yang selama ini berjalan.
Ditemui di Kantor Walikota Tangerang, Jum’at (3/5/2024) Nurdin menyampaikan perihal terkait.
“Ya saya kira program ini cukup bagus ya, dalam rangka memastikan anak-anak kita di Kota Tangerang ini bisa melanjutkan pendidikan. Tidak ada perbedaan antara sekolah negeri dan sekolah swasta.
Untuk itu, Pemda memberikan bantuan beasiswa kepada sekolah-sekolah tadi yang disebut dengan bantuan beasiswa operasional yang besarnya disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada disekolah-sekolah tersebut. Disamping itu ada juga beasiswa yang langsung diberikan kepada anak-anak Rp.80 ribu untuk tingkat SD dan Rp.100 ribu untuk tingkat SMP perbulan,” jelasnya.
Meski begitu, dirinya belum dapat menjelaskan mengenai jumlah sekolah yang menerima bantuan dan mekanisme penganggaran program tersebut.
“Nanti dicek ya ke Dinas Pendidikan, masuknya di komponen apa. Setahu saya namanya itu bantuan beasiswa nonpersonal bulanan,” singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang wali murid siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 1 Karang Tengah yang enggan disebut identitasnya, sebut saja ujang mengeluhkan adanya pungutan biaya SPP.
“Dulu memang pernah di gratiskan selama 6 bulan. Tapi dibeberapa bulan yang sekarang, kita harus membayar SPP kembali. Satu bulannya dua ratus ribu SPP nya. Jelas ini kan untuk orangtua siswa yang ekonomi nya kebawah pasti sangat keberatan, kita berharap itu dapat diberlakukan kembali seperti zaman nya Arif-Sahrudin menjabat,” keluhnya.
Sementara, perwakilan pihak SMP PGRI 1 Karang Tengah, Kota Tangerang, Tri Yudha, memberikan keterangan perihal pemungutan SPP yang kembali dilakukan disekolah tersebut.
“Dulu kita memang gratis, sekarang mulai tahun ini sudah berbayar kembali seperti semula untuk pengelolaan kegiatan belajar mengajar,” katanya.
Lebih lanjut, Yudha menjelaskan berbagai alasan pihak sekolah tidak mau mengikuti program sekolah swasta yang dicanangkan oleh kepemimpina Wali Kota Arif – Sachrudin itu.
“Ya pertama, kita kan biasa dari buku paket kita kasih ke anak-anak. Terus kita mau mengadakan cara belajar pake LKS, karena anak-anak itu kurang mau membawah buku dan membuka buku karena terlalu tebal. Nah, kita mau menggunakan LKS karena gratis ngga boleh pungut apa-apa. Terus itu kan gedung sekolah ada AC nya, kita pungut sepuluh ribu ngga boleh. Akhirnya jadi permasalahan lagi, sempat AC nya kita matikan karena ngga bisa bayar listrik dan ada biaya perawatannya,” terangnya.
Baca berita SiberKota lainnya, di Google News