TKN Prabowo-Gibran Ingin Pilpres Satu Putaran, Pengamat Setuju

SiberKota.com, Jakarta – Hasan Nasbi, Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menginginkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya satu putaran, guna mempercepat suasana keharmonisan dal berbangsa dan bernegara.

“Sebenarnya bukan urgensi buat pasangan Prabowo-Gibran, tapi ini kan buat bangsa dan negara aja. Supaya misalnya kompetisi politik ini lebih cepat selesai dan kemudian kita juga bisa kembali hidup normal kan. Suasana hangat dan kompetisinya bisa adem,” ujar Hasan pada diskusi Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) di Menara 9, Jalan Antena VI, Jakarta Selatan, Senin (18/12).

Selain itu, Hasan juga menyatakan, urgensi ini juga untuk efisiensi dalam menjalankan program-program Pemerintah jauh lebih baik.

“Pemerintah menyelesaikan tugas di bulan Oktober. Kemudian, bisa transisi dengan sangat baik kepada pemerintahan berikutnya di bulan Oktober nanti,” ucapnya.

Menurut Hasan, keinginannya satu putaran Pilpres, selaras dengan apa yang Capres-Cawapresnya pikirkan.

Kemudian, Hasan juga mengklaim bahwa Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 3, Ganjar-Mahfud juga menginginkan satu putaran.

“Kita sih gapapa mereka pengen satu putaran, tapi kayaknya mereka gak pengen kalau kita yang menang satu putaran. Bedanya di situ aja,” tukasnya.

Pengamat Setuju Pilpres Satu Putaran: Hemat Biaya dan Hindari Polarisasi Ekstrem

Senada terucap dari Pengamat Politik dan Peneliti Indonesia, M Qodri, menyetujui Pilpres 2024 hanya satu putaran saja.

Alasan mendasar dari Qodari menginginkan satu putaran ialah terbagi menjadi dua. Pertama, akan menghemat waktu dan biaya Pemilu.

“Objektifnya, kalau Pilpres satu putaran itu akan hemat waktu dan biaya. Nah, terutama hemat biaya ini yang Rp. 17 Triliun pada putaran kedua. Kan, bisa buat bantuan masyarakat, subsidi pangan, subsidi pendidikan, dan yang lain-lain. Begitu kira-kira,” paparnya

Sedangkan alasan selanjutnya, dari hasil survei belakangan ini, jika terjadi lebih dari satu putaran, maka akan muncul polarisasi yang ekstrem.

Polarisasi ekstrem yang Qodari maksud itu ialah, munculnya isu-isu primordial, agama, dan lain sebagainya.

Sebab, dari trend survei yang ada, Prabowo-Gibran selalu menduduki urutan teratas dan makin meningkat.

Lalu, Ganjar-Mahfud menduduki posisi urutan terbawah dan maik merosot peminatnya, sedangkan Anies-Muhaimin stabil pada urutan ke dua.

“Nah, kalau Prabowo lawan Anies, dugaan saya nanti akan terjadi polarisasi ekstrem lagi, seperti yang terjadi lah 2014-2019,” tuturnya.

“Pak Prabowo dikonstruksikan Islam, Pak Jokowi calon PKI. Segala macem itu akan mudah terulang lagi,” pungkasnya.

Baca berita SiberKota lainnya, di Google News

You might also like
1 Comment
  1. […] Baca Juga: TKN Parabowo-Gibran Ingin Pilpres Satu Putaran, Pengamat Setuju […]

Leave A Reply

Your email address will not be published.