Satgas Anti Hoax PWI, Langkah Cegah Informasi Bohong di Pemilu 2024
SiberKota.com, Jakarta – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat menggelar “Kick off Satgas Anti Hoax PWI” di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Senin (91/).
Pada kesempatannya, Ketua Satgas Anti Hoax PWI, Iqbal Irsyad menyatakan, satuan tugas (satgas) telah aktif melakukan kegiatan literasi tentang hoax.
Iqbal juga menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus bergerak melakukan sosialisasi dan pencegahan terhadap penyebaran hoax.
Pasalnya, dalam menciptakan edukasi anti hoax ini, Satgas bekerjasama dengan Universitas Mercu Buana.
“Kami juga telah menghasilkan podcast tentang anti hoax,” katanya.
Di sisi yang sama, Ketua PWI Pusat, Hendry Ch. Bangun menegaskan, pihaknya akan berpartisipasi aktif dan memberikan solusi terhadap masalah masyarakat tentang penyebaran hoax.
Hendry juga berharap, dengan hadirnya Menkominfo pada kick-off ini akan memastikan kelancaran kerja satgas.
“Ini komitmen PWI Pusat untuk membantu masyarakat dan pemerintah, mencegah penyebaran hoax, khususnya di masa Pemilu dan Pilpres ini,” ujarnya.
Fokus Kerja Satgas Anti Hoax PWI
Dalam kinerjanya, Hendry mengungkapkan bahwa Satgas anti hoax ini akan fokus pada konten visual.
Selain itu, kedepannya Satgas akan melakukan patroli serta literasi anti hoax di setiap provinsi yang ada di Indonesia.
“Satgas anti hoax PWI ini nanti akan membentuk tim patroli untuk meluruskan seluruh informasi bohong yang beredar di masyarakat,” pungkasnya.
Sementara, Menkominfo Budi Arie Setiadi memberikan apresiasi tinggi kepada PWI atas pembentukan Satgas anti hoax.
Dalam paparannya, Budi menegaskan bahwa konten hoax, fitnah, dan ujaran kebencian memiliki dampak yang serius terutama terhadap masyarakat.
Oleh sebabnya, sudah seharusnya bersama-sama memerangi konten-konten yang menjerumuskan dan menyesatkan.
“Hoax, fitnah, dan ujaran kebencian itu saudara kandung yang harus kita perangi,” tegasnya.
Budi menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya menangani konten hoax yang beredar di media sosial.
Sebab, keamanan siber selama masa pemilu merupakan ancaman utama, baik sebelum, saat, dan sesudah pemilu.
“Kementerian Kominfo terus berupaya menangani konten hoax lewat kontra narasi dan take down isu hoax,” imbuhnya.
Kepada Satgas anti hoax, Budi berharap bisa menjalin kerja sama untuk menjadikan pemilu lebih kondusif.
Tak lupa, Budi juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi melawan hoax, demi perdamaian dan persatuan di era transformasi digital.
“Era digital adalah era transformasi, banyak peluang menuju kemajuan, ayo lawan hoax demi perdamaian dan persatuan,” tandasnya.
Baca berita SiberKota lainnya, di Google News