Nasib Pilu Warga Kampung Bayam Tempati KSB, Kondisinya Tak Layak Huni

SiberKota.com, Jakarta – Warga Kampung Bayam kini menempati Kampung Susun Bayam (KSB) dengan keterbatasan, sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum memberikan kejelasan hunian.

Sebagai informasi, peresmian KSB terdapat pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Oktober 2022.

KSB merupakan pengganti hunian bagi warga yang tergusur oleh pembangunan Jakarta International Stadium (JIS)

Meskipun Pemerintah berjanji untuk hunian tersebut, hingga kini belum ada kepastian.

Salah seorang warga, Furqon mengungkapkan, pada 28 Desember 2022 dirinya bersama warga lainnya telah mengikuti pembekalan teknis.

Saat itu, Pemprov DKI Jakarta menjanjikan warga tergusur bisa menempatkan KSB mulai 1 Januari 2023.

Namun, pada 2 Januari 2023, pihak PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang berperan sebagai kontraktor dan pengelola tidak merespon.

“Berarti ada kesepakatan secara pembicaraan walaupun bukan secara tulisan. Ketika itu dipampang lah di layar itu. Bang saya minta draft nya biar kami pelajari. Gak usah, nanti tinggal tanda tangan doang. Oke. Kapan, bang? besok lah, sekian. Oke, siap,” kata Furqon, memperagakan isi percakapan.

“Nah, dari tanggal 28, 29, 30 ini kan sudah tanggal satunya berlalu mbak. Tanggal dua kami mulai penasaran. Kita konfirmasi, lewat WA (WhatsApp) tidak balas, di bel (telepon) tidak balas, ini kan aneh, gitu. Akhirnya kita ke Thamrin city, juga gak ditemuin mbak, yang ada hanya penjaga Satpam,” sambungnya.

Nasib Pilu Warga Kampung Bayam Huni KSB

Sampai akhirnya, pada 13 Maret 2023, warga sepakat berbondong-bondong untuk menempati pelataran KSB. Sebab, merasa itu adalah haknya.

“Akhirnya sepakat lah kami seluruh warga. Kita udah di bodoh-bodohin mau aja, mendingan kita udah deh kita bergerak, itu hak kita juga,”

Kemudian, pada November 2023, warga akhirnya menempati KSB lantai 2 dengan seadanya sebagai reaksi terhadap sikap diam pemerintah.

Dalam keterbatasan tersebut, warga menggunakan generator set diesel sebagai pengganti listrik untuk aktivitas sehari-hari.

Sehingga, warga mengekspresikan kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap pemerintah, melalui tindakan pada penjelasan di bawah ini.

“Akhirnya kami inisiatif kepada tim pendamping pinjam kita diesel. Patungan dengan keterbatasan kita beli Diesel, pasang kabel begini, apakah kita merusak? Lihat aja, tidak! Terus apa pintu kita buka sendiri? Lihat, merusak gak? Itu dua fungsi doang,”

Air yang kita manfaatkan jauh sebelumnya, kita nadangin airnya itu, sama Security (Satpam) di tumpahin mbak. Sebelum 13 Maret di sini ini 24 jam lampu nyala, air nyala, ketika keberadaan kami, mati semua. Nah, itu yang pertama rasa kekecewaan kami, rasa mosi tidak percaya kami. Maka, teriakan kami, kami memasuki pada zona hak kami,” ujarnya

Untuk diketahui, warga KSB telah mengantongi surat dengan kop logo Jakpro bernomor 110/UT0000/VIII/2022/0482.

Surat tersebut berisikan tentang Daftar Calon Penghuni Kampung Susun Bayam, ditandatangani oleh Direktur Utama pada masa itu yakni Widi Amanasto.

Baca berita SiberKota lainnya, di Google News

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.