Miris! Pemerintah Tidak Ada Solusi Sembuhkan Batita Penderita Gizi Buruk dan Hidrosefalus di Kab. Tangerang
Siberkota.com, Kabupaten Tangerang – Sungguh miris melihat nasib Annisa (1,5) batita penderita gizi buruk yang disertai Hidrosefalus di Desa Ciangir, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang.
Pasalnya, meski telah didatangi sejumlah pejabat setempat yang ada diwilayah tersebut seperti Camat maupun pihak Puskesmas, nyatanya, hingga saat ini tidak ada sikap dan tindakan nyata terkait proses penyembuhan Annisa.
“Ga ada janji atau gimana, cuma kalau di rumah sakit ada kesulitan, ya paling minta tolong gitu doang. Itu pun yang bilang Kapolres Tangsel. Kalau bantuan dari camat belum ada, cuma mengunjungi aja, paling bantu cuma buat beli susu aja. Kalau dari puskesmas dia cuma sekedar bantu saja, kalau ada kesulitan tinggal ngomong aja katanya,” kata Sang Ayah, Maman, Selasa, (15/3/2022).
Diketahui anak kedua dari Pasutri, maman (48) dengan Irmawati (31) ini telah menderita penyakit tersebut sejak berumur 1 bulan, saat itu kata Maman, kondisi kepala anaknya tersebut terlihat lembek kemudian seiring berjalan waktu hingga sampai sekarang kondisi kepala anaknya itu kian membesar.
“Awalnya kepalanya lembek, nangis terus. Tidurnya harus miring. Kalau malam ga pernah tidur,” tuturnya.
Dikatakan maman selain menderita Gizi Buruk dengan kepala membesar anak perempuannya itu juga menderita penyakit Dermatitis yaitu merupakan kondisi di mana terjadi ruam atau gatal pada kulit. Kondisi tersebut bisa membuat kulit membengkak dan memerah serta bisa menyebabkan kulit melepuh, mengeluarkan cairan, mengembangkan kerak bahkan mengelupas.
Maman mengungkap bahwa anaknya tersebut sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit,
Selain itu kata Maman, Annisa juga harus melakukan kontrol tiga kali dalam sebulan, namun lagi-lagi, karena keterbatasan biaya itu pula, dirinya tidak membawa anaknya itu ke cek up ke rumah sakit.
“Kemarin kontrolnya kan sepuluh hari sekali, itu kan kalau ada (ongkosnya) kalau engga ada mah (engga berangkat),” katanya.
Namun Maman mengaku kesulitan perihal biaya pengobatan untuk anaknya itu dikarenakan dirinya hanya berprofesi sebagai pekerja serabutan, maka itu ditengah menjalani perawatan anaknya di RS, ucap Maman, dirinya terpaksa membawa pulang Annisa untuk di rawat di rumah.
Maman berharap ada tindak lanjut nyata yang dilakukan pemerintah setempat, agar anaknya bisa tertolong dari penyakit yang mungkin bisa kapan saja merenggut nyawa anaknya itu.
“Bukan niat mengemis bantuan, tapi semoga ada jalan keluar atas penyakit anak saya ini, sedangkan untuk bantuan susu atau biskuit bayi yang seharusnya ada dalam program puskesmas saja tidak pernah dapat,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Bojong Kamal, Drg. Made Kusuma Dewi turut membenarkan kondisi kesehatan yang diderita oleh Annisa. Made mengaku, anak tersebut sudah dalam pendampingan pihaknya.
“Iyaa, adik cantik itu namanya Nisa, sekarang sudah 1 tahun dalam pengawasan dan pendampingan kami Puskesmas Bojong Kamal. Sejak usia 1 bulan Februari 2021 kami rujuk ke RSU Tangerang dan sampai sekarang dalam pantauan Puskesmas,” terangnya.
Hingga Berita ini ditayangkan Segala upaya konfirmasi kepada beberapa pihak pemerintah setempat seperti Camat Legok ataupun Kepala Desa Ciangir sudah dilakukan kami Awak media, Namun saat ditemui yang bersangkutan, Camat ataupun kades tersebut sedang tidak berada di tempat (Kantor)