Siberkota.com, Jakarta – Lintas 0rganisasi masyarakat sipil Indonesia akan menggelar pertemuan dalam Konferensi Tenurial 2023 pada 16-17 Oktober mendatang. Sekretaris Jendral (Sekjen) Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyampaikan agenda tersebut menjadi momentum bagi masyarakat sipil untuk menyatukan pandangan terkait berbagai persoalan agraria.
“Jadi ini konferensi yang merupakan rekonsolidasi gerakan masyarakat sipil lintas sektor. Itu akan bergabung untuk menyatukan pandangan terhadap krisis krisis agraria dan sumber sumber daya alam yang selama ini semakin tercerabut dari petani, dari masyarakat adat, dari nelayan, dan kaum marjinal lainnya yang selama ini di dalam struktur agraria itu semakin tersingkir,” kata Dewi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/23).
Menurut Dewi, Konferensi Tenurial 2023 juga menjadi momen konsolidasi gerakan masyarakat sipil sebagai kelompok yang bisa membangun narasi tandingan. Selain itu juga mendorong resolusi-resolusi bagaimana penguatan hak atas tanah untuk petani dan masyarakat adat menguat.
“Termasuk bagaimana proteksi terhadap tidak hanya daratan bagi kampung kampung nelayan tetapi juga akses dan wilayah tangkap bagi nelayan. Yang sekarang itu di banyak dikuasai oleh investasi berbasis konservasi”, ujarnya.
Dewi juga berharap, konferensi nantinya menghasilkan rekomendasi untuk perubahan yang baik ke depannya.
“Kita harapkan adanya rekomendasi solusi untuk pemerintahan ke depan Yang bersifat perubahan fundamental termasuk juga sebagai evaluasi terhadap pemerintahan Jokowi Yang kurang lebih selama sembilan tahun Itu lebih banyak krisis agraria yang dialami oleh masyarakat ketimbang pemenuhan hak rakyat,” ujarnya.
Sumber: TitikKata