Defisit Beras di Banten karena El Nino, Bulan Maret Baru Masa Panen Raya
SiberKota.com, Banten – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyatakan bahwa selama Januari-Februari 2024 wilayah Banten mengalami defisit atau kekurangan produksi beras.
Terlihat, dari seharusnya kebutuhan konsumsi beras per bulan 119.677 ton, tapi produksi beras pada Januari hanyalah mencapai 73.132 Ton.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid mengungkapkan, terjadinya defisit beras, karena ada penyumbangan angka tanam pada bulan Oktober.
Sebab, pada bulan Oktober terdapat fenomena El Nino. Sehingga, ada penyumbangan angka tanam di bulan Januari ke Oktober.
“Di bulan Februari juga disumbang oleh angka tanam di bulan November, karena masih El nino,” ucap Agus, Kamis (15/2).
Setalah masuk ke bulan Desember, lanjut Agus, fenomena El Nino pun berkurang, dengan tanda mulai nya turun hujan.
Sehingga, angka tanam mulai stabil dan tidak ada penyumbangan angka tanam lagi untuk bulan ke bulan.
“Masuk bulan Desember, El Nino nya sudah berkurang, hujan sudah mulai dan angka tanam sudah bagus,” jelasnya.
Agus menegaskan, mulainya masa panen raya di Banten itu pada bulan Maret. Perkiraannya akan menghasilkan gabah sebanyak 261.965 Ton GKG.
Artinya, dari jumlah hasil gabah itu, Banten akan menghasilkan beras pada bulan Maret mencapai 165.640 Ton.
Sehingga, jika dihitung dengan konsumsi kebutuhan per bulan 119.677 Ton, Banten akan mengalami kelebihan beras hingga 45.963 Ton.
“Berarti, bulan depan akan terjadi kelebihan 45.963 Ton produksi beras di Banten,” ungkapnya.
Agus menyatakan, Banten akan mengalami surplus kembali hingga dua bulan mendatang, April-Mei.
“April akan menghasilkan 325.244 Ton GKG atau setara 205.538 Ton beras atau surplus 73.994 ton,” paparnya.
Pada masa panen raya nanti, Agus berharap, terciptanya mekanisme pasar yang wajar antara harga gabah petani dengan harga beras di pasar.
“Kami ingin harga gabah di tingkat petani bukan mahal, tapi wajar. Kalau terlalu tinggi kasian konsumen, kalau terlalu murah kasian petani,” pungkasnya.
Baca berita SiberKota lainnya, di Google News