Banten Punya Stok Beras 1 Juta Ton, Harganya Kenapa Makin Tinggi?
SiberKota.com, Banten – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengklaim bahwa saat ini pihaknya memiliki stok cadangan beras hingga satu juta ton.
Sehingga, dengan adanya cadangan jutaan beras di bulog tersebut, membuat kondisi Banten aman dalam permasalahan beras ke depan.
Perihal cadangan, pada masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Banten juga memiliki stok cadangan beras.
Hal itu terucap dari Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Virgojanti di gedung pendopo Gubernur Banten, Senin (26/2).
“Insha Allah, mudah-mudahan kalau nanti terjadi kondisi yang luar biasa, akan kita keluarkan cadangan beras. Itu sudah strateginya,” ungkapnya.
Virgo menegaskan, maksud dari kondisi yang luar biasa adalah ketika ketersedian cadangan beras di Kabupaten/Kota terjadi kelangkaan.
Sehingga, pihak Pemprov Banten melakukan peluncuran stok cadangan beras yang ada di bulog tersebut.
Menurut Virgo, ketersediaan stok cadangan beras tidak hanya pada pemerintah saja, melainkan ada di distributor juga.
“Kebutuhan itu terus kita upayakan untuk pemenuhan, karena pelaku bukan hanya pemerintah saja, ada juga dari swasta dan sebagainya,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengimbau agar tidak ada upaya melakukan langkah-langkah yang tidak terpuji, seperti menimbun cadangan beras dan lain sebagainya.
“Sebagai pemerintah, kita terus melakukan upaya imbauan supaya tidak melakukan langkah-langkah tidak terpuji, menimbun dan sebagainya,” imbuhnya.
Kekinian, ucap Virgo, pihaknya tengah melakukan berbagai strategi untuk menekan harga beras, termasuk juga operasi pasar.
Sehingga, masyarakat tidak perlu terbawa suasana panik, cukup membeli beras sesuai kebutuhan, dan jangan sampai menimbunnya.
“Jadi, beli seperlunya saja. Yang pasti kita terus menjaga ketersediaan pangan di pasaran,” ucapnya.
Ini Penyebab Harga Beras Terus Naik
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banten, Babar Suharso menjelaskan, adanya kenaikan harga beras merupakan akibat picuan dari mahalnya harga gabah di tingkat petani.
Babar mengungkapkan, minat beras di kalangan masyarakat itu adalah beras yang berasal dari gabah lokal.
Namun, gabah lokal saat ini sedikit. Sehingga harga gabah melambung tinggi mencapai Rp. 8 Ribu Rupiah.
Sedangkan, dalam acuan hitungan pasarnya, penjualan beras itu dua kali lipat dari harga gabah.
“Makanya, harga beras naik sekitar dua kali lipat harga pasarnya, begitu. Jadi, wajar di pasar Rp. 16 Ribu sekarang,” tandasnya.
Baca berita SiberKota lainnya, di Google News
[…] Baca Juga: Banten Punya Stok beras 1 Juta Ton, Harganya Kenapa Makin Tinggi? […]